Suara.com - Afrika Selatan sebagai salah satu negara yang menerapkan pembatasan wilayah untuk mengatasi pandemi Covid-19, akan melakukan pelonggaran. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan eknomi tetap berjalan.
Menyadur Anadolu Agency, pada hari Minggu (24/05) Afrika Selatan mengumumkan akan melonggarkan penguncian wilayah secara nasional, yang memungkinkan sebagian besar perekonomian berfungsi mulai 1 Juni.
"Ini akan menghasilkan pembukaan ekonomi dan penghapusan sejumlah pembatasan pada pergerakan masyarakat sambil tetap memperluas dan mengintensifkan perlindungan kesehatan" kata Presiden Cyril Ramaphosa dalam pidatonya dikutip dari AA.
Dia mengatakan keputusan tersebut diambil setelah berkonsultasi dengan Kabinet. Menetapkan tingkat siaga untuk seluruh negara diturunkan dari Tingkat 4 ke Tingkat 3 yang berlaku sejak 1 Juni.
Afrika Selatan mengumumkan bencana nasional ini 10 minggu lalu dan langsung menerapkan aturan seperti melarang meninggalkan rumah untuk kegiatan yang tidak penting dalam upaya untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
Namun awal bulan ini, Afrika Selatan mulai secara bertahap melonggarkan peraturan pengunciannya yang ketat, sehingga memungkinkan industri-industri tertentu untuk dibuka kembali.
Ramaphosa mengatakan dia menyesal bahwa beberapa keputusannya membuat warganya tidak bisa mencari nafkah, namun menambahkan bahwa aturan tersebut penting dilakukan untuk memperlambat jumlah infeksi baru.
"Sebagai hasil dari tindakan yang kami lakukan - dan pengorbanan yang Anda lakukan - kami telah berhasil memperlambat laju infeksi dan mencegah fasilitas kesehatan agar tidak kewalahan," katanya.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah selama lockdown digunakan untuk untuk membangun fasilitas kesehatan masyarakat yang lebih besar dan mempersiapkan sistem untuk mengantisipasi peningkatan infeksi.
Baca Juga: Tak Ajak Anaknya Liburan, Pasangan Ini Terjebak Lockdown di Afrika Selatan
Ramaphosa mengatakan saat ini ada 22.583 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Afrika Selatan dan ada 429 kasus kematian.
“Jumlah orang yang terinfeksi bisa jauh lebih tinggi seandainya kita tidak bertindak," katanya,
Negara tersebut sudah bersiap untuk peningkatan infeksi dengan menyiapkan 20.000 kamar khusus perawatan Covid-19. Dia juga mencatat bahwa ada 27 rumah sakit lapangan yang sedang dibangun untuk menampung pasien Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Presiden Ramaphosa Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Afrika Selatan: Sekutu Setia!
-
Hasto Ungkap Hadiah Spesial Megawati Saat Prabowo Ulang Tahun
-
Suami Bakar Istri di Jakarta Timur, Dipicu Cemburu Lihat Pasangan Dibonceng Lelaki Lain
-
Amnesty International Indonesia Tolak Nama Soeharto dalam Daftar Penerima Gelar Pahlawan Nasional
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI