"Kapan dilakukan, ya kalau kurvanya turun drastis. Kan itu sudah ada petunjuknya dari gugus tugas, sehingga semua harus mengacu ke sana," terangnya.
Meski begitu, penerapan new normal bisa saja dilakukan di kabupaten/kota yang nol kasus Covid-19.
"Untuk Jateng tidak dalam waktu pendek, kecuali kabupaten/kota yang sudah rendah. Rembang kemarin sempat nol kasus, tapi ini infonya, ada tiga pasien dari daerah lain, maka tunda dulu. Tegal kemungkinan bisa, tapi hati-hati karena berhubungan dengan daerah sekitarnya. Jadi semua harus diatur dan disiapkan," tegasnya.
Terkait mekanisme new normal, Ganjar mengatakan, tidak ada penunjukan dari pusat atau pengajuan dari daerah. Hasil rapat beberapa waktu lalu, diputuskan bahwa itu dilakukan sukarela.
Ia menyatakan, lebih suka menata dan menyiapkan. Bahkan jauh sebelum ini dilakukan, Ganjar menegaskan sudah datang ke pabrik rokok di Kudus dan mereka sudah mengatur, pabrik tekstil sudah berjalan, pasar berjalan dan lainnya.
"Kemarin saya cek mal sudah mengatur bagus, perkantoran, tempat ibadah, sekolah semua sudah menyiapkan. Intinya saya sudah siapkan, nanti kalau kurvanya sudah turun sampai ke bawah dan di bawah 50 persen baru bisa. Kalau masih di atas 50 persen, ya jangan," tukasnya.
Rapid Tes Massal Sudah Berjalan
Di sisi lain, Ganjar juga menerangkan bahwa pelaksanaan rapid test massal sudah mulai berjalan di berbagai daerah di Jateng. Beberapa daerah bahkan sudah menggelar rapid test massal sejak beberapa hari lalu.
"Kota Semarang misalnya, langsung menggelar rapid test di Pasar Kobong, beberapa supermarket, mal dan tempat ibadah. Tadi pagi, saya dapat laporan, di Purbalingga pasar-pasar sudah dites, Wonosobo juga sudah melakukan," terangnya.
Meski begitu, sampai saat ini, laporan pelaksanaan rapid test secara lengkap belum disampaikan. Ganjar berharap, pelaksanaan rapid test segera dilakukan di seluruh daerah di Jateng.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Puji Dedikasi Didi Kempot di Dunia Musik
"Kalau yang kami berikan sebanyak 11.400 rapid test, itu bisa dilakukan, khususnya di daerah yang banyak kerumunan, maka bisa baik. Asumsinya, kalau satu orang dua kali rapid test, maka sekitar separuhnya bisa terdeteksi, itu target kami," pungkasnya.
Berita Terkait
-
3 Arsitek Muda Jateng Ikut Sayembara Desain Masjid Agung Jawa Tengah
-
Mau Terapkan New Normal, Pemerintah Diminta Terbuka Soal Infomarsi Covid-19
-
Sekolah & Perusahaan Segera Buka, Bagaimana Tips Hadapi New Normal?
-
Penjelasan Lengkap New Normal dan Daerah yang Siap Jalani New Normal
-
Persiapan New Normal, Disdikpora Bantul Akan Latih Guru dan Orang Tua Siswa
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang