Bagaimana protes itu bermula?
Protes bermula Selasa (26/5) sore saat ratusan orang turun ke perempatan lokasi terjadinya peristiwa. Peristiwanya sendiri terjadi pada Senin (25/5) malam.
Penyelenggara berupaya mempertahankan protes tetap berlangsung damai dan patuh pada penjarakan sosial terkait pandemi.
Para demonstran menyerukan yel-yel: “Saya tak bisa bernapas” dan “Itu bisa menimpa saya”.
Salah seorang pemrotes Anita Murray berkata kepada Washington Post: "Sebenarnya saya takut keluar rumah karena kita sedang di tengah-tengah pandemi begini. Tapi tak mungkin saya diam saja?"
Kerumunan ratusan orang itu lalu berjalan bersama ke kantor polisi tempat bertugasnya anggota polisi yang diduga bertanggung-jawab untuk pencekikan Floyd.
Mobil patroli kepolisian disemprot dengan cat dan ditulisi, para pemrotes lalu melemparkan batu ke kantor polisi. Polisi menembakkan gas air mata dan granat suara serta semprotan busa.
Seorang pemrotes menyampaikan kepada stasiun TV CBS: "Ini benar-benar buruk. Polisi harus mengerti, inilah iklim yang mereka ingin ciptakan."
Seorang lagi berkata: "Saya berlutut dan memberi tanda damai, tapi mereka menembakkan gas air mata ke arah saya."
Baca Juga: Satgas Covid-19 DPR Pantau Persiapan New Normal Sektor Usaha
Menurut polisi, seorang mengalami cedera tidak serius sesudah dipaksa menjauh dari area protes. Namun kepolisian tidak merinci hal itu.
Apa yang terjadi pada George Floyd?
Petugas kepolisian sedang menanggapi laporan penggunaan uang palsu, dan mereka mendekati Floyd yang sedang berada di kendaraannya.
Menurut polisi, ia diminta untuk menjauh dari kendaraannya dan secara fisik melawan petugas.
Pernyataan polisi menyebutkan: “Petugas berhasil memborgol tersangka dan mencatat ia tampak mengalami tekanan medis”.
Video yang diambil dari lokasi peristiwa tidak memperlihatkan bagaimana awal konfrontasi itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites, Aset Tersangka TPPU Kasus Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
-
Awas! Gunung Dukono Menyembur Asap Tebal 900 Meter Pagi Ini, Benarkah Statusnya Aman?
-
Siswa Sekolah Rakyat: Dari Sulit Membaca Kini Berani Rencanakan Masa Depan
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang