Suara.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat kritik tajam seusai menunjukkan kemarahannya terkait bantuan mobil Polymerase Chain Reaction (PCR).
Dalam rekaman yang beredar, Risma menunjukkan kekesalannya lantaran mobil PCR yang sediakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk Surabaya dibawa oleh Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Kemarahan Risma ini mendapat sorotan dari tokoh Papua, Christ Wamena.
Christ Wamena melalui cuitan di akun Twitter pribadinya menilai Risma telah bersikap egois lantaran kerap menunjukkan kemarahan di hadapan publik.
"Ini tipe pemimpin ego, shok sangat paham kerja akhirnya bawaannya marah-marah terus dalam setiap tangani masalah," tulis Christ Wamena seperti dikutip Suara.com.
Christ Wamena lantas mempertanyakan maksud dari aksi emosional Risma tersebut. Ia mengklaim kemarahan seseorang biasanya digunakan untuk menutupi kekurangan pribadi.
"Apakah dengan marah-marah seperti ini lalu dianggap hebat? Biasanya marah-marah itu untuk menutupi ketidakmampuan," imbuhnya.
Dalam cuitannya tersebut, Christ Wamena menyertakan video Risma yang dengan nada tinggi menelepon Ketua Gugus Tugas Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi..
Sebelumnya, dalam sambungan telepon itu, Risma mengatakan bawah dirinya yang meminta bantuan mobil PCR melalui beberapa koleganya.
Baca Juga: Panitia Diskusi FH UGM Diteror, DPR: Aparat Harus Segera Tangkap Pelakunya!
Ia merasa kecewa karena mobil tersebut diserobot oleh Pemprov Jatim. Bahkan saking kesalnya, Risma berseloroh mengaku 'siap perang;.
Sementara itu, Kadiskominfo Surabaya M Fikser membenarkan jika mobil PCR tersebut adalah Risma sendiri yang mengusahakan peminjamannya.
Namun, setelah banyak warga yang menunggu untuk tes PCR, malah mobil tersebut tidak datang.
Di sisi lain, dr Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa insiden Wali Kota Risma murka terjadi karena adanya kesalahpahaman.
"Kita sudah rundingkan semuanya waktu malam, mobil ini mau dikirim ke mana. Ternyata identifikasi di Sidoarjo sudah menunggu lama sehingga kita kirimkan ke Sidoarjo seharian di sana, hari kedua mobil sudah ada dua standby di rumah sakit darurat, sebelumnya sore kami sudah berkoordinasi, diskusi banyak sekali yang minta. Kemudian Tulungagung dan Lamongan juga banyak," katanya Jumat (29/5/2020) malam.
Berita Terkait
-
Menelaah Kepemimpinan Wali Kota Surabaya dalam Memerangi Pandemi Covid-19
-
Risma Ngamuk karena Mobil PCR, Fadli Zon: Emang Menyelesaikan Masalah?
-
Wali Kota Risma Ngamuk Soal Mobil PCR, PDIP Singgung Rivalitas Politik
-
Kronologi Lengkap Wali Kota Risma Ngamuk sampai Gemetar Karena Mobil PCR
-
Terpopuler: Suami dari Model Transgender Hamil 8 Bulan hingga Risma Ngamuk
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
-
Riset Auriga: Kayu Deforestasi Indonesia Masih Mengalir ke Eropa, Habitat Orangutan Terancam
-
Drama Rumah Mewah Berujung Ricuh, Mertua Usir Menantu di Bone, Rebutan Harta Gono-gini?
-
Prabowo Ketuk Palu! Ditjen Pesantren Resmi Dibentuk, Kado Spesial Hari Santri Usai 6 Tahun Penantian
-
'Saya Sedih Lihatnya!' Curhat Kapolda Metro Usai Teken Setumpuk Surat Pecat Anggota Nakal
-
Rocky Gerung Kritik Elite Politik: Pamer Dukungan Survei Tetapi Tidak Jelas Ideologinya
-
Belum Ada Laporan soal Dugaan Penghinaan Bahlil Lahadalia, Polda Metro Jaya: Baru Tahap Konsultasi
-
Pramono Anung: Dikotomi Pesantren Tak Relevan! Kontribusi Santri Tak Terbantahkan
-
Buntut Olok-olok di Grup Chat, Mahasiswa FK Unud Pembully Timothy Anugerah Tak Bisa Ikut Koas!
-
Tragedi Udayana: Mahasiswa Tewas Lompat dari Lantai 4, Chat Olok-olok BEM Viral Jadi Sorotan