Suara.com - Kedutaan Besar RI (KBRI) di Washington DC, terus mengawasi serta memastikan bahwa semua warga negara Indonesia (WNI) yang berada di seluruh wilayah Amerika Serikat (AS) aman sekali pun aksi protes massa terus merebak dalam sepekan terakhir.
“Seluruh WNI di AS yang berjumlah 142.441 orang saat ini berada dalam kondisi aman dan baik-baik. Tidak ada laporan terkait WNI yang terdampak akibat demo,” kata Wakil Duta Besar RI untuk AS Iwan Freddy Hari Susanto, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Aksi protes mulai muncul di Kota Minneapolis, Negara Bagian Minnesota, pada Selasa (26/5) pekan lalu waktu setempat, sehari setelah peristiwa pembunuhan dalam penangkapan George Floyd, seorang warga kulit hitam, oleh polisi kota itu.
Pembunuhan Floyd kemudian memicu aksi protes yang lebih besar bertajuk Black Lives Matter (Nyawa Orang Kulit Hitam Berharga), di sejumlah kota dalam wilayah Pantai Timur hingga Pantai Barat.
Sedikitnya 40 kota di AS, termasuk Ibu Kota Washington DC, telah menerapkan jam malam dan status darurat, menyusul adanya aksi kekerasan dan kerusuhan yang mewarnai aksi protes tersebut.
Menurut Konsulat Jenderal RI (KJRI) Chicago, dalam pernyataan tertulis, setidaknya ada dua warga sipil AS yang tewas, di Detroit dan Indianapolis, per Sabtu (30/5) waktu setempat, serta beberapa anggota polisi terluka, toko-toko dijarah, dan fasilitas umum dirusak.
Di tengah situasi yang tidak kondusif itu, KBRI serta seluruh perwakilan RI di AS mengimbau WNI agar bersikap tetap tenang dan hati-hati, serta menghindari lokasi aksi unjuk rasa yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan.
“Tidak keluar rumah, kecuali untuk kepentingan atau kebutuhan yang mendesak, seperti membeli kebutuhan rumah tangga sehari-hari atau pergi ke dokter,” kata Iwan Freddy dalam keterangan yang sama.
Sumber: Antara
Baca Juga: Rasisme di Minneapolis, Publik TikTok Gaungkan 'This is America'
Berita Terkait
-
Rasisme di Minneapolis, Publik TikTok Gaungkan 'This is America'
-
Geger Kematian George Floyd, Ini Kerusuhan Rasial di AS dari Masa ke Masa
-
Kerusuhan di Minneapolis, Jurnalis Reuters Kena Tembak Polisi
-
Takut Dijarah Saat Kerusuhan, Butik Mewah di Los Angeles Tutup
-
Barack Obama Kecam Kekerasan Rasial yang Menewaskan George Floyd
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar