Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengecam kekerasan rasial yang menyebabkan tewasnya pria kulit hitam bernama George Floyd.
George Floyd, pira 46 tahun, harus meregang nyawa setelah mendapat kekerasan dari anggota polisi Minneapolis.
Dia dicekik menggunakan dengkul hingga akhirnya meinggal dunia pada Rabu (27/5/2020). Video kekerasan berbau rasial itu telah tersebar di internet.
Obama, yang merupakan Presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat, menyayangkan tindak rasisme masih saja terjadi di era kebebasan saat ini.
Eks Presiden yang memimpin Amerika Serikat pada periode 2009-2007 itu mengaku menangis saat menyaksikan rekaman video kekerasan yang dialami George Floyd, sebagaimana dilaporkan USA Today.
"Penderitaan atas kematian Floyd dibagikan kepada saya dan jutaan orang lainnya," kata Barack Obama dikutip dari USA Today, Sabtu (30/5/2020).
"Diperlakukan secara berbeda karena ras adalah tragis, menyakitkan, menjengkelkan 'normal'--apakah itu berurusan dengan sistem perawatan kesehatan, atau berinteraksi dengan sistem peradilan pidana."
Menurut Obama, kematian George Floyd harus dijadikan cambuk bagi warga Amerika Serikat untuk bisa memberangus rasisme. Hal itu dinilai penting bagi masa depan generasi selanjutnya.
"Jika kita ingin anak-anak kita tumbuh di negara yang sesuai dengan cita-citanya, kita dapat dan harus berbuat lebih baik," kata Obama.
Baca Juga: Melihat New Normal dalam Perspektif Politik
Tindak kekerasan berbau rasial sudah terjadi di Amerika Serikat sejak lama, bahkan saat Barack Obama memimpin Negeri Paman Sam.
Pada 2012, pembunuhan atas pria kulit hitam juga terjadi di Amerika Serikat. Saat itu, Obama sangat bersimpati atas kekerasan yang dialami Trayvon Martin.
"Anda tahu, jika saya memiliki seorang putra, dia akan terlihat seperti Trayvon," katanya.
Otoritas kota Minnesota sendiri telah melakukan tindak tegas atas aksi kekerasan berbau rasial tersebut. Empat polisi yang diduga terlibat telah dipecat dari Departemen Kepolisian Minneapolis.
Sementara polisi bernama Derek Chauvin telah ditangkap pada Jumat (29/5/2020). Polisi yang kedapatan mencekik George Floyd menggunakan dengkul itu didakwa sebagai pembunuh dalam kasus tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan