Suara.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Didik Mukrianto, memandang ancaman dan teror terhadap panitia diskusi Constitutional Law Society Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (CLS FH UGM) merupakan persoalan fundamental di Indonesia yang merupakan negara hukum.
Apalagi ancaman dan teror tersebut dianggap sebagai pembungkaman kebebasan berpendapat. Ia mengatakan kejadian itu sekaligus memalukan Indonesia sebagai negara yang demokratis.
"Teror dan ancaman ini bukan hanya pukulan berat bagi pecinta demokrasi, tapi bisa dianggap potret yang sangat memilukan dan memalukan wajah Indonesia sebagai negara hukum yang demokratis," kata Didik, Selasa (2/6/2020).
Bukan cuma itu, Didik mengatakan teror tersebut juga telah menafikan fungsi kepolisian. Untuk itu ia meminta Polri mengungkap kasus tersebut secara transparan.
Menurut dia persoalan teror tersebut bukan hal sulit bagi Polri untuk mengungkap pelakunya. Tentunya dengan bantuan keterangan dari pihak UGM.
"Terlebih lagi ancaman dan teror ini nyata-nyata menafikkan dan mengabaikan fungsi kepolisian Indonesia, bahkan bisa dianggap menghina dan mengecilkan peran dan tanggung jawab Kepolisian secara institusional," ujar Didik.
Berita Terkait
-
Bersiap New Normal, Ratusan Ribu Butir Vitamin C Dikirim ke Pesantren Jatim
-
Satu Keluarga Masih Jalani Isolasi Mandiri di Musala Baitus Salam
-
Pedagang Positif Corona, 3 Pasar di Cirebon Ditutup
-
Buang Masker Bekas Sembarangan di Negara Ini Bisa Kena Denda Rp 3,9 Juta
-
DPR Siap Terima Masukan Revisi UU Penanggulangan Bencana
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting