Suara.com - Ombudsman RI mencatat telah menerima sebanyak 1.004 laporan masyarakat terkait penanganan pemerintah terhadap pendemi Covid-19. Dari ribuan laporan tersebut, 817 laporan tersebut berkaitan dengan buruknya penyaluran bantuan sosial.
Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai menuturkan bahwa data tersebut merupakan hasil rekapitulasi selama satu bulan sejak dibukanya Posko Pengaduan Daring bagi masyarakat terdampak Covid-19 oleh Ombudsman Republik Indonesia hingga Jumat, 29 Mei 2020 pukul 18.00 WIB.
"Berdasarkan substansi, laporan paling banyak terkait dengan bantuan sosial, yakni sebanyak 81,3 persen laporan kepada Ombudsman terkait bansos atau 817 pengaduan," kata Amzulian saat jumpa pers daring yang disiarkan langsung lewat Instagram Ombudsman RI, pada Rabu (3/6/2020).
"Selanjutnya, terkait ekonomi dan keuangan 14,8 persen atau 149 pengaduan. Pelayanan kesehatan 19 pengaduan atau 1,89 persen, transportasi 15 pengaduan atau 1,49 persen dan keamanan 4 pengaduan atau 0,40 persen," Amzuli menambahkan.
Berdasarkan lokasi pengaduan, Amzulian menyebut laporan terbanyak berasal dari wilayah Banten, yakni sebanyak 131 aduan. Kemudian Sumatera Barat sebanyak 117 aduan; Jakarta, Bogor, Depok sebanyak 77 aduan; Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing 70 aduan.
Sedangkan Instansi dengan persentase pengaduan terbanyak yaitu Dinas Sosial 53,1 persen; OJK 3,3 persen; PLN 2,1 persen; Bank 1,5 persen; dan Sarana Perhubungan 0,7 persen.
Amzulian mengemukakan dari total laporan tersebut, sebanyak 18,5 persen laporan telah ditindaklanjuti dengan metode Respon Cepat Ombudsman (RCO), antara lain dengan segera berkoordinasi langsung dengan pengambil keputusan di instansi terlapor.
Sementara, sebanyak 53,5 persen laporan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Ombudsman RI dengan melakukan koordinasi dan meneruskannya kepada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah terkait, melalui narahubung yang ditunjuk. Untuk kemudian penyelesaian laporan tersebut akan dimonitor oleh Ombudsman RI.
"Ombudsman memberikan saran agar Pemerintah dapat terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kebijakan dalam penanganan dan pengendalian dampak Covid-19 terhadap masyarakat”, tandasnya.
Baca Juga: DPRD Bongkar Amburadul Penanganan Corona di Surabaya: Sembako Numpuk!
Berita Terkait
-
BPOM Minta Produsen dan Distributor Makanan Taati Pedoman Ini Saat Pandemi
-
Keren! Kehidupan Normal di Selandia Baru Siap Dimulai Pekan Depan
-
Jelang New Normal, Mal di Bandung Masih Dilarang Buka
-
Pilkada Saat Pandemi, Bawaslu Bantul: Ada 3 Pelanggaran yang Rentan Terjadi
-
Cegah Gelombang Kedua Virus Corona Covid-19, Lakukan 5 Langkah Ini!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
UU Kepemudaan Digugat, KNPI DKI Minta Usia 40 Tahun Masih Masuk Kategori Pemuda
-
Menkeu Ogah Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Istana Bilang Begini
-
Putusan Hakim Tolak Praperadilan, Istri Nadiem Terlihat Menahan Air Mata
-
Salah Alamat Makanan, Driver Ojol Babak Belur Dikeroyok Suami Pelanggan di Koja
-
Mendagri Tito Imbau Pemda Kendalikan Harga Komoditas Pangan Penyumbang Utama Inflasi
-
Prabowo Siap Kerahkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Gaza, MPR Beri Respons Begini
-
Dibalik Kampanye Hijau, Industri Fosil Tetap Jadi Sumber Masalah Iklim
-
Jakarta Peringkat 18 Kota Paling Bahagia Dunia, Gubernur Pramono: Mungkin Karena Gubernurnya Bahagia
-
Misteri Kematian Terapis 14 Tahun di Jaksel: Diduga Korban TPPO, Jeritan Terdengar Sebelum Tewas
-
Pramono Sebut Jakarta Ada di Urutan Ke-18 Kota Paling Bahagia Versi Majalah Time Out