Suara.com - Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Polri masih menyelidiki dan memeriksa sejumlah bukti terkait kasus penyerangan penyerangan yang dilakukan AR (20) terhadap Mapolsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan.
Penyelidikan itu dilakukan guna mengetahui motif AR melakukan penyerangan hingga menewaskan satu anggota polisi tersebut.
"Sampai dengan hari ini tim Densus 88 masih terus bekerja dan melakukan penyelidikan penyerangan dengan memeriksa bukti-bukti yang telah didapat untuk mengungkap latar belakang dan motif pelakunya," kata Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat jumpa pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/6/2020).
Sebelumnya, polisi mengungkap fakta baru dibalik kasus penyerangan Mapolsek Daha yang dilakukan oleh AR. Berdasar hasil penyelidikan AR diketahui mempelajari paham radikal dari internet.
"Terdapat Polsek yang diserang oleh seorang lelaki yang merupakan lonewolf dengan mempelajari paham radikal dari internet. Yang bersangkutan dilakukan tindakan tegas karena tidak mau menyerah," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono, pada Selasa (2/6) kemarin.
Sementara, Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Moch Rifa’i seperti dilaporkan Kanalkalimantan--jaringan Suara.com pada Selasa (2/6/2020) mengatakan, jika AR pelaku penyerangan terhadap Mapolsek Daha Selatan merupakan warga lokal.
Bahkan pemuda berusia 20 tahun itu diketahui merupakan tetangga Brigadir Leonardo Latupapua, polisi yang tewas dalam aksi penyerangan yang terjadi di Mapolsek Daha Selatan.
“Tinggal satu kampung antara pelaku dengan korban. Bahkan agamanya pun sama yaitu Islam," kata Rifa'i.
Namun, Rifa’i memastikan antara korban yaitu Brigadir Leonardo dengan pelaku penyerangan yakni AR tidak saling mengenal.
Baca Juga: Dibuka, Pemprov DKI Siapkan Panduan New Normal di Diskotek dan Panti Pijat
“Tidak saling mengenal. Tapi malah saling membunuh,” lugasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan