Suara.com - Hu Weifang, dokter spesialis urologi yang kulitnya mengitam, akhirnya menghembuskan nafas terakhir akibat Covid-19. Kematiannya menambah panjang daftar tenaga medis yang meninggal akibat virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan.
Suara.com menyadur The Guardian pada Jumat (5/6/2020), kematian seorang dokter di "rumah sakit whistleblower" Wuhan juga memicu gelombang kemarahan publik karena tidak melindungi petugas kesehatan dalam menghadapi wabah virus corona.
Hu Weifeng, seorang dokter ahli di Rumah Sakit Pusat Wuhan, meninggal karena virus itu pada Selasa (2/6/2020) setelah pertempurannya selama empat bulan. Hu adalah dokter keenam dari rumah sakit tempat Li Wenliang, dokter yang pertama kali mengabarkan adanya virus corona, meninggal oleh Covid-19.
Menurut pengakuan Ai Fen, dokter lain yang bertugas di rumah sakit tersebut mengatakan pihak berwenang memberi tahu kepada staf rumah sakit untuk tidak memakai alat pelindung agar tidak menimbulkan kepanikan.
Pihak berwenang juga menegurnya karena "merusak stabilitas" ketika dia mencoba memperingatkan orang lain tentang virus tersebut.
Li Wenliang juga berusaha memperingatkan teman dan kolega pada bulan Desember 2019 yang berakhir dengan 'dihukum'. Hal tersebut menyebabkan gelombang kemarahan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada pihak berwenang di China.
Sebuah tagar tentang kematian Hu Weifang menjadi viral di media sosial China yakni Weibo dengan lebih dari 400 juta dibagikan serta mendapat 46.000 komentar pada hari Rabu (3/6/2020).
Banyak dari mereka bertanya mengapa pejabat di Rumah Sakit Pusat Wuhan tidak dihukum, khususnya Cai Li, kepala komite partai Komunis yang bertugas di rumah sakit tersebut.
"Dari Li Wenliang hingga Hu Weifeng, Rumah Sakit Pusat Wuhan paling banyak kehilangan staf medis selama wabah. Mereka dibunuh oleh para pemimpin rumah sakit," tulis seorang pengguna media sosial Weibo dikutip dari The Guardian.
Baca Juga: Best 5 Oto: Mobil Bu Risma - Gubernur Khofifah, Koleksi Floyd Mayweather
"Pejabat Wuhan semuanya telah diganti. Bagaimana dengan kepemimpinan rumah sakit pusat?" seorang pengguna internet bertanya, merujuk pada jumlah pejabat tingkat kota dan provinsi yang telah dipecat atas penanganan Covid-19 yang mereka lakukan.
"Bahkan Cai Li tidak sedang diselidiki. Apakah dokter dan perawat ini akan mati sia-sia?" tulis pengguna Weibo lainnya.
Sementara itu, sebagian besar warganet memposting emoji lilin dan berterima kasih kepada Hu atas pengorbanannya.
Banyak dari warganet juga menyalahkan bahwa Cai adalah bagian dari sistem yang berusaha untuk menutup-nutupi peringatan yang dikeluarkan Li dan Ai kepada staf medis dan penduduk Wuhan akan bahaya Covid-19.
"Orang-orang tidak dapat berperang melawan sistem otoriter dan satu demi satu dari mereka dikorbankan," kata salah satu warganet.
Menurut media China, ketika dokter Hu masih siuman, dia memberi tahu orang-orang di sekitarnya: "Saya merasa seperti perahu kecil di tengah lautan. Setiap saat saya bisa tenggelam."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap