Suara.com - Badan Intelijen Federal Argentina (AFI) telah meminta penyelidikan terhadap mantan presiden Mauricio Macri. Macri dituduh telah memata-matai 400 jurnalis dan beberapa tokoh terkenal.
Menyadur Channel News Asia (CNA), lusinan jurnalis, akademisi, pebisnis, dan tokoh dunia menjadi target mata-mata saat menghadiri KTT G20 dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) beberapa tahun lalu.
Argentina di bawah kepemimpinan Marci diketahui pernah menyelenggarakan Konferensi Tingkat Menteri ke-11 WTO pada 2017 dan KTT G20 ke-13 setahun berselang.
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kasus ini ditemukan dalam tiga berkas bernama "2017", "Wartawan G20" dan "Lain-lain", di brankas kantor mantan direktur kontra intelijen AFI.
"Pengaduan diajukan pada hari Jumat dan besok (Senin) semua bukti akan disajikan," kata sumber resmi kepada AFP dikutip dari CNA, Senin (8/6/2020).
Pengaduan kasus itu dilakukan oleh Cristina Caamano yang telah ditugasi oleh Presiden Alberto Fernandez sebagai bagian dari reorganisasi di tubuh AFI.
Menurut pengajuan keberatan yang dilayangkan, informasi yang diambil Macri adalah profil dari target termasuk preferensi politik, posting media sosial, simpati untuk kelompok feminis, atau konten politik dan/atau budaya lain.
Asosiasi koresponden asing mengecam tindakan Macri sebagai investigasi yang tak dapat diterima lantaran dilarang oleh hukum. Dua media massa di Argentina juga mengkritik tindakan mantan presiden.
"Penyelidikan terhadap wartawan itu mudah. Mereka menggali informasi dari media sosial dan dengan demikian membangun profil ideologis dan politik," kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Baca Juga: Masa Larangan Habis, Warga Sudah Boleh Mudik Belum?
Ini bukan pertama kalinya Macri diselidiki karena dituduh sebagai mata-mata. Dia pernah diadili karena memata-matai walikota Buenos Aires, kendati kasus itu dibatalkan saat dia menjadi Presiden pada 2017.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!