Suara.com - Sejumlah RW di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara terendam air buntut banjir rob yang terjadi. Imbasnya, sejumlah warga terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam air.
Merujuk pada data milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 30 Kepala Keluarga yang terdiri dari 120 jiwa masih mengungsi. Total ada dua tempat pengungsian, yakni Masjid At-Taufiqul Mubarok dan Rumah Panti.
"Update info banjir 8 Juni 2020 pukul 09.00 WIB, pengungsi ada 30 KK yang terdiri dari 120 jiwa," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) M Insyaf dalam keterangan tertulisnya.
Insyaf menerangkan ada 3 RW yang terdampak banjir rob. Ketinggian air berkisar antara 10 hingga 30 centimeter akibat rob.
"Ketinggian air berkisar antara 10 hingga 30 centimeter akibat rob," jelasnya.
Sementara itu, Kompleks Pantai Mutiara masih digenangi air pada beberapa wilayah kompleks. Meski demikian, air kekinian berangsur surut.
Lurah Pluit Rosiawan mengatakan, pihak Dinas Sumber Daya Air (SDA) sudah menambal tanggul yang jebol. Pasalnya, banjir rob yang terjadi di kompleks perumahan elit tersebut disebabkan karena tanggul jebol dan air laut pasang.
"Sudah surut, lobangnya sudah ditambal juga oleh SDA," ujar Rosiawan.
Meski demikian, proses perbaikan tanggul belum rampung sepenuhnya. Nantinya, tanggul yang jebol juga akan dipasangi beton guna mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi.
Baca Juga: Kompleks Mutiara Pluit Banjir Rob, Wartawan Dilarang Meliput
"Sudah selesai tapi belum 100 persen, cuman nanti kami beton," bebernya.
Rosiwan menambahkan, untuk sementara tanggul yang jebol ditambal dengan batu kali, karung berisi pasir, hingga roken. Dia mengklaim, air mulai surut sejak pukul 08.00 WIB kemarin.
"Iya ditutup pakai roken, terus batu kali, terus pakai pasir ya sudah ngalirnya cuman dikit lah. Tadi malam jam 08.00 malam sudah surut," jelas Rosiwan.
Pantauan Suara.com, para Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) masih berada lokasi dan tengah membereskan sisa-sisa banjir. Kekinian, tanggul yang jebol sudah dipasang tumpukan karung serta batu yang disusun berjejer.
"Iya kami pasang tumpukan karung dan batu di tanggul yang jebol," kata salah satu petugas SDA yang berada di lokasi.
Meski masih ada genangan air, warga Kompleks Pantai Mutiara masih bisa melalui jalan-jalan menggunakan sepeda motor hingga mobil. Tampak juga penghuni sejumlah rumah masih membereskan sisa-sisa banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!