Suara.com - Penerapan new normal di transportasi Kereta Rel Listrik (KRL) resmi diberlakukan sejak Senin (8/6/2020) kemarin. Imbasnya, sempat terjadi penumpukan di Stasiun Citayam, pada pagi tadi.
Salah satu penumpang bernama Farhan Permana (27) mengatakan dirinya sempat berada dalam kerumunan orang-orang di Stasiun Citayam. Dia adalah seorang pekerja yang biasa menggunakan moda transportasi KRL setiap hendak berangkat kerja.
"Tadi pagi saya mau berangkat kerja, biasa saya naik Stasiun Citayam. Memang padat sekali pagi tadi," kata Farhan kepada Suara.com, Selasa siang.
Fahran mengatakan seharusya dia turun di Stasiun Tanah Abang. Dia naik kereta tujuan Bogor-Jatinegara --yang melintas di Stasiun Tanah Abang --pada pukul 08.00 WIB.
Fahran memulai perjalanan dari Stasiun Citayam dan sudah mendapati orang-orang dalam kondisi tenah berjajar di antrean loket. Setibanya di Stasiun Pasar Minggu, kepadatan orang yang naik di rangkaian kereta itu makin banyak.
"Bahwa tadi pagi di kereta yang menuju stasiun Jatinegara kebetulan 8 gerbong tidak pada aturan yang sebenarnya. Kondisi makin penuh saat sampai Pasar Minggu," jelasnya.
Akhirnya Farhan memilih turun di Stasiun Pasar Minggu dan menunggu kereta selanjutnya datang. Baginya, tetap berada dalam rangkaian kereta yang sesak dengan penumpang adalah hal yang berisiko tertular virus corona covid-19.
"Tidak sesuai kebijakan social distancing juga sih. Menurut saya terlalu berisiko. Pagi tadi saya turun di stasiun yang bukan destinasi saya untuk menghindari kepadatan di dalam gerbong," kata dia.
Diketahui, sektor perkantoran di DKI Jakarta memasuki hari kedua pembukaan selama penerapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Transisi. Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) masih dipadati penumpang di Selasa (9/6/2020) pagi hari ini.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Sekolah di Tanggerang Wisuda Secara Drive Thru
Berdasarkan pantauan Suara.com di Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat, pada pukul 07.30 WIB, penumpang tampak menumpuk ketika ingin masuk ke area stasiun. Penumpang yang menumpuk tersebut lantaran dibatasi ketika ingin masuk ke area peron.
Meski demikian, para calon penumpang taat mengantre untuk masuk ke area peron stasiun. Mereka mengantre namun tak dibatasi jarak sesuai protokol kesehatan yakni kurang lebih 1 sampai 2 meter.
Mayoritas para calon penumpang rata-rata sudah taat dalam menggunakan masker dan juga pelindung wajah. Namun untuk kali ini penumpukan tidak mengular sampai keluar area stasiun.
Berita Terkait
-
Marak Warga Paksa Bawa Pulang Jenazah Corona, Polisi Jaga RS se-Makassar
-
Boleh Narik Penumpang Lagi, Pengemudi Opang: Cari Penglaris Susah
-
Potret Ngenes Zimbabwe, Hadapi Pandemi Dalam Kelaparan dan Kekeringan
-
Nikita Mirzani: Kita Memang Harus Hidup Berdampingan dengan Virus Corona
-
CEK FAKTA: Benarkah Ini Foto Tenggorokan Pasien Positif Covid-19?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf