Suara.com - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in meminta Korea Utara untuk berhenti memperkeruh situasi dan ketegangan antar negara.
Menyadur US News, Moon mengajak pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un untuk berunding membahas ketegangan baru-baru ini muncul akibat aktivitas di perabatasan kedua negara.
Korea Utara menuduh negara tetangganya itu tidak serius dalam menangani aktivis yang meluncurkan selebaran propaganda anti-Pyongyang di perbatasan.
"Korea Utara tidak boleh memutuskan komunikasi dan menciptakan ketegangan untuk mengubah waktu ke masa konfrontasi masa lalu," kata Moon dikutip US News, Senin (15/6/2020).
"Kita tidak boleh mendorong kebelakang janji perdamaian yang saya dan Kim Jong-un buat," tambahnya.
Insiden di perbatasan itu diketahui membuat Korea Utara murka dan memutus jaringan komunikasi penghubung kedua negara.
Kondisi itu mengancam upaya perdamaian antar kedua negara Korea yang dalam beberapa tahun terakhir sejatinya mulai terjalin.
Saat dipimpin Moon Jae-in, Korea Selatan berhasil membangun diplomasi dengan Korea Utara pimpinan Kim Jong-un. Kedua peimpin sudah tiga kali bertemu, di mana kali pertama terjadi pada 2018.
Upaya Moon juga membuat Korea Utara dan Amerika Serikat sempat saling terhubung, dengan puncaknya pertemuan antara Kim dan Presiden Donald Trump di Singapura pada 2018.
Baca Juga: Biadab! Anak Lelaki Berkali-kali Dicabuli di Gereja
Selama dua dari tiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antar-Korea, Moon dan Kim sepakat untuk mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea.
Mereka juga mengambil langkah-langkah lain untuk meningkatkan pertukaran dan menekan kebuntuan militer.
Kekinian, hubungan kedua negara kembali memanas karena insiden propaganda anti-Pyongyang di perbatasan. Korea Utara bahkan mengancam tak segan untuk mengerahkan tentaranya ke Korea Selatan.
"Sampah harus dibuang ke tempat sampah," kata adik Kim Jong-un, Kim Yo Jong, melalui Kantor Berita Korut, KCNA, dikutip Indian Express, Minggu (14/6/2020).
"Dengan otoritas yang yang telah disahkan pimpinan tertinggi, partai dan negara, saya memberikan instruksi kepada departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk secara tegas melakukan tindakan selanjutnya."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, Transjakarta Akan Terapkan Tes Psikologi Lanjutan untuk 11 Ribu Sopir
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, DPRD DKI Minta Sertifikasi Sopir Transjakarta Diperketat
-
PN Jaksel Jadwalkan Sidang Praperadilan Nadiem Makarim pada 3 Oktober
-
Diduga Cemburu, Suami di Kebon Jeruk Bunuh Istri Lalu Serahkan Diri ke Polisi
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!