Suara.com - Buronan Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat, Russ Albert Medlin, ditangkap aparat Polda Metro Jaya di DKI Jakarta.
Russ Albert Medlin adalah buronan FBI dalam kasus penipuan. Tapi di Indonesia, dia kerap memerkosa anak di bawah umur.
Bahkan, dia kerap merekam aksi cabulnya saat menyetubuhi korban perempuan di bawah umur.
Polisi menduga, Medlin memiliki ketertarikan seksual terhadap anak alias paedofil.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, Medlin merekam aksi cabulnya dengan menggunakan telepon genggam.
Pria asal Amerika itu bahkan meminta korban lainnya untuk merekam aksi bejatnya itu.
"Pelaku merekam video menggunakan telepon genggam pelaku dan meminta bantuan salah satu korban untuk memegang telepon genggam pelaku sementara pelaku melakukan hubungan layaknya suami istri," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Sebelumnya, polisi mengungkap fakta di balik penangkapan Medlin. Buronan FBI itu ternyata ditangkap terkait kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Pengungkapan kasus tersebut berawal atas adanya informasi dari masyarakat, yang curiga lantaran kerap melihat perempuan muda di bawah umur keluar masuk rumah Medlin di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Paedofil Culik Anak Selama 4 Tahun, Disuruh Mengemis hingga jadi Budak Seks
Selanjutnya, atas laporan masyarakat, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap Medlin, Minggu (14/6/2020).
Sebelum melakukan penangkapan, polisi sempat terlebih dahulu mewawancarai tiga perempuan di bawah umur yang keluar dari kediaman Medlin.
"Berdasarkan pengakuan, mereka disetubuhi oleh pelaku. Dua orang di antaranya adalah anak yang masih berusia 15 tahun dan 17 tahun belum dewasa," ungkap Yusri.
Berdasar hasil penyelidikan diketahui, Medlin kerap meminta dicarikan perempuan muda di bawah umur kepada tersangka berinisial A (20).
Tersangka A lantas mengenalkan Medlin dengan salah satu korban berinisial SS.
"RAM (Medlin) meminta kepada korban SS untuk mengajak teman-temannya jika anak korban memenuhi keinginan RAM, maka korban SS dan dua orang temannya yaitu LF dan TR akan diberikan imbalan uang masing-masing sebesar Rp.2.000.000," ujar Yusri.
Berita Terkait
-
Ngumpet di Kebayoran Baru, Buronan FBI Medlin Suka Setubuhi Gadis-gadis
-
Dua Pria Kulit Hitam Mati Tergantung, FBI Turun Tangan
-
Polda Metro Tangkap Buronan FBI Russ Medlin
-
Enkripsi End-to-end Hanya untuk yang Bayar, Zoom: Untuk Permudah FBI
-
Tidak Sengaja, FBI Ungkap Diplomat Arab Saudi yang Terlibat Tragedi 9/11
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum