Suara.com - Pasar Tanah Abang menjadi salah satu pasar yang resmi beroperasi kembali sejak Senin (15/6/2020) kemarin. Meski demikian, pusat grosir terbesar se-Asia itu cuma buka sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.
Kenyataan tersebut rupanya membikin para pemilik kios di Pasar Tanah Abang menjerit. Musababnya, pemasukan para penjual relatif lebih sedikit.
Ruslan (45), salah satu pedangang yang berjualan di Jembatan Blok A Pasar Tanah Abang mengeluhkan ihwal aturan tersebut. Terlebih, pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, juga ada kebijakan ganjil genap pasar.
Mengenai hal itu, Ruslan berharap agar waktu operasional di Pasar Tanah Abang kembali seperti semula, yakni pukul 17.00 WIB. Ruslan yang merupakan penjual kebutuhan sandang ini turut terdampak dalam segi pemasukan sehari-hari.
"Iya sejak kemarin aturan pasar cuma buka sampai pukul 14.00 WIB. Terus ada juga kebijakan ganjil genap. Kios saya kemarin nggak bisa buka karena nomornya genap. Kalau hari ini saya sudah mulai jualan. Kalau bisa ya waktu operasional balik lagi seperti biasa. Kebijakan ganjil genap saja sudah bikin pemasukan berkurang," kata Ruslan di lokasi, Selasa (16/6/2020) siang.
Dengan demikian, Ruslan akan mulai beres-beres sejak pukul 13.30 WIB. Untuk itu, dia juga meminta agar pihak Perumda Pasar Jaya memberi kelonggaran soal waktu operasional.
"Kalau gini saya mulai beres-beres kios dari jam setengah dua. Harapan saya semoga pihak Pasar Jaya sedikit toleransi kepada para pedagang, setelah selama ini menutup kios dan pemasukan juga berkurang," ucap dia.
Komentar berbeda datang dari salah satu pengunjung. Ita (40) merasakan hal berbeda saat mengunjungi Pasar Tanah Abang. Hampir tiga bulan dia tidak ke pusat grosir itu lantaran pandemi Covid-19 yang melanda di Tanah Air.
"Menurut saya, dengan adanya kebijakan ganjil genap membikin penjual di kawasan ini menjadi tidak terlalu ramai," kata Ita.
Baca Juga: Soal Kasus Bintang Emon, KSP: Tak Ada Buzzer Berafiliasi dengan Pemerintah
Ita berpendapat, kebijakan ganjil genap harus tetap dijalankan dan bukan hanya menjadi aturan saja. Menurutnya, jika masih ada kios yang melanggar aturan itu, maka usaha mencegah penyebaran Covid-19 bak bertepuk sebelah tangan saja.
"Dengan adanya pembatasan ini, ekonomi bergerak dan pencegahan penyebaran Covid-19 juga bisa berjalan. Kalau masih di langgar ya sama saja," ucap dia.
Willibordus (28), penjunjung asal Kota Bogor, Jawa Barat mengaku tetap berbelanja di Pasar Tanah Abang lantaran harganya yang murah. Dia adalah penjual baju di Kota Bogor yang biasa mengambil barang di Pasar Tanah Abang.
Meski dalam kondisi pandemi virus corona, Willibordus tetap memilih mengambil barang grosiran di Jembatan Blok A. Dengan demikian, dia merancang dirinya dengan protokol kesehatan agar tetap aman dan nyaman saat berbelanja.
"Di sini kan pastinya lebih murah. Saya mah yang terpenting itu pakai masker, cuci tangan atau gunakan hand sanitizer, terus sampai rumah langsung mandi," papar Willibordus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank