Suara.com - Pengacara Novel Baswedan, Yati Andriyani mengungkap adanya kejanggalan atas persidangan dua anggota polisi, yakni Ronny Bugis dan Rahmat Kadir yang menjadi terdakwa dalam kasus penyiraman air keras.
Menurutnya, kejanggalan itu di antaranya tidak dihadirkannya tiga saksi dalam persidangan. Padahal, keterangan para saksi ini sudah diambil saat kasus teror air keras Novel masih dalam tahap penyidikan.
"Ada tiga saksi yang tidak dihadirkan di persidangan. Walaupun tiga saksi itu jelas-jelas sudah disidik oleh Polri dan Komnas Ham. Bahkan tim pencari fakta dari kepolisian memanggil saksi ini," ungkap Yati dalam diskusi daring, Jumat (9/6/2020).
Yati menganggap keterangan ketiga saksi sangat penting lantaran dianggap mengetahui saat pelaku melakukan pengintaian hingga penyiraman air keras yang menimpa Novel pada 11 April 2017 lalu.
"Saksi ini penting sekali karena dia yang melihat bagaimana air keras itu disiapkan. Bagaimana dua hari sebelumya orang itu (pelaku) mengintai dan bagaimana satu minggu orang itu juga mengintai," jelas Yati.
Dia menyebut jaksa telah mengabaikan ketiga saksi yang keterangannya dianggap penting dalam kasus Novel.
"Semua diabaikan oleh jaksa dan tidak dipanggil oleh jaksa untuk memberikan keterangan dalam persidangan. Sebaliknya yang kami lihat Jaksa dan Hakim hanya fokus pada kejadian 11 April," kata dia.
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas dengan Berbagai Program Strategis
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?
-
Bareskrim: Mayoritas Kayu Gelondongan Banjir Sumatra Diduga dari PT TBS
-
Tolak Bantuan Asing untuk Sumatra, Prabowo: Terima Kasih, Kami Mampu!
-
31 Perusahaan Resmi Diselidiki Diduga Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra, Siapa Jadi Tersangka?