Suara.com - Pemerintah China menggencarkan tes untuk mendeteksi jejak virus corona pada semua kurir pengiriman makanan dan paket. Upaya tersebut dilakukan sebagai upaya mengendalikan kasus baru.
Menyadur The Star pada Sabtu (20/6/2020), pejabat Beijing memperluas pengujian Covid-19 di seluruh kota kepada sebanyak 20 juta warganya sejak penemuan kasus baru di pasar grosir makanan meletus lebih dari seminggu yang lalu.
Tes asam nukleat melibatkan sampel swab yang diambil dari bagian belakang tenggorokan atau saluran pernapasan seseorang, dan sampel tersebut kemudian diuji untuk mendeteksi adanya virus corona atau tidak.
Pengujian pada awalnya berfokus pada area perumahan di dekat pasar Xinfadi dan pada orang-orang yang bekerja atau berbelanja di sana. Para pejabat kini menargetkan puluhan ribu kurir pengantar barang yang sering melintasi kota.
Pekerja SF Express, perusahaan kurir terbesar kedua di China, mendapat giliran melakukan tes swab pada Jumat malam, Beijing News melaporkan.
Perusahaan pengiriman makanan Meituan Dianping mengkonfirmasi bahwa semua karyawannya akan diuji dan mereka yang melakukan pengiriman di daerah berisiko tinggi untuk sementara tidak bertugas dan dikarantina di rumah selama 14 hari.
Meituan juga menegaskan bahwa setiap kurirnya sudah dilakukan pengecekan suhu tubuh dan pelanggan dapat melihat rincian desinfeksi paket pengiriman secara online. Beijing News mengatakan bahwa semua kurir di kota itu akan diuji minggu depan.
Pejabat telah menyoroti adanya risiko kontaminasi melalui pengemasan, yang melaporkan 22 kasus baru pada minggu lalu. Beijing sekarang telah mencatat lebih dari 200 kasus lokal sejak 11 Juni.
Para pejabat telah menguji orang-orang yang bekerja di katering, termasuk staf restoran, serta makanan impor setelah virus ditemukan di talenan di pasar Xinfadi.
Baca Juga: Duh, Giliran Salmon Dicap Jadi Sumber Kasus Corona di Beijing
Menurut Zhang Qiang, seorang pejabat dari komite kota Beijing, mengatakan pada konferensi pers bahwa sebanyak 2,3 juta tes asam nukleat telah dilakukan di Beijing pada hari Sabtu (20/6).
Warga dari 40 komunitas yang dikurung di ibukota diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah untuk menghindari kemungkinan penularan virus lebih lanjut, kata Zhang.
Mereka yang tidak mematuhi akan dikarantina terpusat selama 14 hari, setelah itu mereka harus menjalani tes dan bebas untuk pergi jika hasilnya negatif, tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!
-
BGN Didesak Investigasi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas, Benarkah Meninggal karena MBG?
-
Pemerintah Malaysia Langsung Bergerak Usai Relawan Diculik Israel saat Kirim Bantuan ke Gaza
-
Ketua BGN Hormati Penolakan MBG di SDIT Al Izzah: Bantuan Fokus pada yang Membutuhkan
-
DPR Usul Diksi Gratis Pada MBG Dihapus, BGN: Pemilik Patennya Presiden
-
Tegaskan PPP Tak Terbelah, Mahkamah Partai: Cuma Ada Satu Ketum Sah, Agus Suparmanto!