Suara.com - Ibu kota China, Beijing telah menetapkan lebih banyak 'lockdown' terhadap permukiman dan mendorong pengujian masif kepada warganya sebagai upaya untuk menahan penyebaran virus corona.
Terdapat 27 kasus baru yang dilaporkan pada Selasa (16/6) sehingga total menjadi 106 orang hanya dalam lima hari.
Seorang pejabat China menggambarkan wabah baru di ibu kota dalam tingkat yang "sangat parah".
Selama lebih dari tujuh minggu, Beijing hanya mendata kasus-kasus dari orang-orang yang datang dari luar negeri, bukan dari dalam negeri.
Klaster baru virus corona "selalu menjadi perhatian", kata Mike Ryan, kepala program kedaruratan WHO.
"Tapi apa yang kami lakukan adalah melihat tanggapan langsung terhadap hal itu dan serangkaian tindakan komprehensif," tambahnya.
Wabah baru Virus Corona telah dikaitkan dengan pasar grosir terbesar di Beijing, yaitu Xinfadi.
Laporan media setempat mengatakan virus itu ditemukan di talenan, alas potong, yang digunakan untuk salmon impor di pasar. Hal ini pula yang mendorong supermarket besar di Beijing untuk menarik ikan dari rak-rak mereka.
Manajer umum pasar telah diberhentikan, bersama dengan pejabat lokal lainnya.
Baca Juga: Imbas Klaster Covid-19 Baru di Xinfandi, China Mulai Boikot Ikan Salmon
Namun dalam komentarnya, Mike Ryan dari WHO bersikap hati-hati tentang penyebab wabah tersebut. Ia mengatakan bahwa dugaan dari talenan salmon itu hanyalah "hipotesis".
Para ahli kesehatan lain telah menunjuk bukti baru bahwa kontaminasi silang sebagai sumber yang lebih masuk akal.
Kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC) mengatakan jenis virus yang ditemukan di Beijing tidak menyerupai jenis yang beredar di seluruh negara itu, dan WHO juga mendesak China untuk berbagi urutan genetik dari jenis virus tersebut.
Apa yang dilakukan untuk memerangi wabah baru itu?
Pasar tutup pada Sabtu pagi dan pembatasan diberlakukan pada lingkungan terdekat.
Pada hari Senin, Beijing telah mendirikan hampir 200 tempat pengujian dan menghubungi sekitar 200.000 orang yang telah mengunjungi pasar sejak akhir Mei, lapor kantor berita Xinhua melaporkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago