Suara.com - Tentara AS bernama Ethan Melzer ditangkap karena tuduhan berkhianat. Menyadur BBC pada Selasa (23/06/2020), Ethan diduga membocorkan informasi penting pada Ordo Sembilan Sudut atau Order of Nine Angles (O9A).
Prajurit yang mendaftar di tentara Angkatan Darat AS pada Desember 2018 ini merencanakan aksi pengkhianatan dengan dugaan membocorkan informasi untuk disampaikan kepada para jihadis untuk serangan.
Departemen Kehakiman AS menyebtnya sebagai kelompok neo-Nazi berbasis okultisme dan rasial yang bermotivasi rasial.
Ethan juga dituduh berkonspirasi untuk membunuh warga AS. Dia juga dituduh berusaha membunuh anggota dinas militer, dengan menyediakan dukungan material kepada teroris dan berkonspirasi untuk membunuh dan melukai di negara asing.
Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York Audrey Strauss mengatakan Ethan Melzer sebagai musuh dalam selimut.
"Ethan Melzer diduga mengatur penyergapan dengan pembunuhan di unitnya sendiri dengan secara tidak sah mengungkapkan lokasi, kekuatan dan persenjataannya kepada sebuah kelompok supremasi kulit putih neo-Nazi, putih."
Berdasarkan hasil penyelidikan FBI, Ethan diduga memberikan informasi untuk disampaikan kepada teroris jihad.
Dia diduga bertukar komunikasi mengenai penyampaian informasi tentang penyebaran unitnya ke anggota al-Qaeda.
Audrey Strauss juga mengungkap anggota Ordo Sembilan Sudut telah menyatakan kekagumannya pada Adolf Hitler dan jihadis Islam, seperti Osama Bin Laden.
Baca Juga: Luis Figo Ungkap Alasan Berkhianat dari Barcelona ke Tim Rival Real Madrid
Asisten Direktur FBI William F. Sweeney Jr mengatakan Melzer sudah menyatakan dirinya sebagai pengkhianat Amerika Serikat dan menggambarkan perilakunya sendiri sama dengan aksi pengkhianatan.
"Dia memunggungi county dan unitnya sambil menyejajarkan dirinya dengan anggota kelompok neo-Nazi, ONA. Hari ini, dia ditahan dan menghadapi masa pelayanan di balik jeruji besi yang sesuai dengan beratnya perilaku yang kami lakukan"
Sementara itu, kampanye anti-rasisme Inggris Hope Not Hate menggunakan laporan tahunan State of Hate untuk menyerukan agar Order of Nine Angles dilarang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum