Suara.com - Presiden AS Donald Trump kembali mengancam demonstran dengan kekerasan jika mereka berani menciptakan zona otonomi bebas polisi di Washington DC.
Menyadur situs berita CNA pada Rabu (24/06/2020), ancaman itu dibeberkan Trump melalui akun Twitternya @realDonaldTrump. Ia menulis tentang sanksi berat yang akan diterima demonstran jika mereka melakukan aksi anarkis dan merusak monumen nasional saat unjuk rasa.
"Saya telah memberi wewenang kepada Pemerintah Federal untuk menangkap siapa pun yang merusak atau menghancurkan monumen, patung, atau properti Federal lainnya di AS hingga 10 tahun penjara," cuit Trump pada Selasa pagi.
"Tidak akan pernah ada 'Zona Otonomi' di Washington, DC, selama aku adalah Presidenmu. Jika mereka mencoba, mereka akan bertemu dengan kekuatan yang serius!" tulisnya.
Kemarahan Trump kali ini berkaitan dengan zona otonomi yang diciptakan para demonstran dua minggu yang lalu di Seattle. Mereka membangun zona ini sepanjang enam blok karena seseorang ditembak mati pada Sabtu (20/6/2020).
Selain itu, Trump juga pasang badan untuk melindungi patung Andrew Jackson yang dikenal sebagai presiden AS periode 1829 hingga 1837 sekaligus pemilik budak yang kebijakannya penuh kontroversi pada warga asli Amerika.
Polisi membubarkan demonstran yang berusaha merobohkan patung ini dengan kekerasan seperti semprotan merica dan tongkat pemukul.
Selain berupaya merobohkan patung, demonstran juga mendirikan tenda-tenda di di Washington DC, di taman dekat Gedung Putih. Mereka menulis 'BHAZ' yang artinya Black House Autonomous Zone.
Sebelumnya, sesaat sebelum berangkat kampanye, Trump menyebut aksi ini bukan sebagai unjuk rasa tapi aksi vandalisme dan ia mengaku sedang memikirkan hukuman jangka panjang bagi para 'anarkis'.
Baca Juga: Tak Ada Kasus Positif, Alasan Pemkot Tak Lakukan Tracing ke Demonstran
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya