Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali melontarkan pernyataan kontroversial dalam pidatonya di depan publik di Phoenix, Selasa (23/6/2020).
Selain kembali menyebut virus Corona dengan sebutan Kung Flu, virus China atau virus Wuhan, yang dipandang orang sebagai tindakan rasis, politikus 74 tahun itu juga melontarkan pertanyaan nyeleneh lain.
Trump yang menyebut bahwa virus Corona memiliki terlalu banyak nama, mengaku tak paham apa maksud '19' dalam sebutan Covid-19. Dia mengatakan itu sebagai contoh bahwa virus ini memang bikin orang kebingungan.
"Apa maksud 19 dalam Covid-19? beberapa orang tidak dapat menjelaskan apa 19 itu," kata Donald Trump dikutip The Hill, Rabu (24/6/2020).
Merujuk laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Corona baru dinamakan Covid-19 lantaran penyakit ini muncul atau ditemukan pada tahun 2019.
Sebelumnya, virus Corona baru dinamakan 2019 novel coronavirus, dan secara resmi berubah nama menjadi COVID-19 pada 11 Februari 2020.
Penamaan itu disebut WHO merujuk pedoman yang dikembangkan dengan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
Bukan kali ini Doland Trump melontarkan pernyataan kontroversial berbau rasial terkait virus Corona. Sebelumnya, dia juga kedapatan menyebut frasa Kung Flu saat berpidato di depan para pendukungnya.
Sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany telah membela Donald Trump dengan menyebut frasa Kung Flu bukanlah kata-kata yang ofensif dan tidak menggambarkan tindak rasial.
Baca Juga: Hewan Ternak Mati Misterius, Bupati Taput Bikin Sayembara Berhadiah
Berita Terkait
-
Dikira Lelucon, Ternyata Trump Serius Ingin Memperlambat Pengujian Covid-19
-
Update Virus Corona Covid-19 Global 24 Juni: Belanda Laporkan Nol Kematian
-
Benarkah Vaksin Covid-19 Tidak Akan Maksimal untuk Lansia?
-
Jemput Paksa Jasad Pasien Corona, 4 Bersaudara di Jatim Reaktif Covid-19
-
Mural Dukungan Bagi Tenaga Medis Turki Lawan Covid-19
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?