Suara.com - Komisi E DPRD DKI Jakarta menggelar rapat untuk mendengar keterangan dari Dinas Pendidikan soal kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dalam rapat ini, dihadirkan juga para orangtua murid yang mempermasalahkan aturan ini.
Salah satu orangtua murid mengaku tidak terima dengan jalur zonasi PPDB yang menyeleksi berdasarkan usia. Ia khawatir anaknya akan mendapatkan perundungan atau bully dengan orang-orang yang berusia 1-2 tahun di atasnya ketika bersekolah nantinya.
"Kalau anak saya yang kecil-kecil itu ketemu dengan yang lebih tua 2 tahun, seumuran kakaknya. Nanti mereka bisa saja mendapatkan bully. Namanya anak-akan kan pikirannya polos," ujar orang tua itu di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana menganggap hal itu hanya perasaan bapak itu saja. Kemungkinan bully disebutnya belum tentu terjadi.
"Bagaimana kalau anak ini dibully Ini kan baru rasa. Kan anak ini belum 1 kelas bareng-bareng," jawab Nahdiana.
Nahdiana juga menyebut pihaknya harus memperlakukan setiap anak secara sama. Anak yang berusia lebih tua karena tertinggal kelas disebutnya juga harus mendapatkan kesempatan bersekolah yang sama.
"Ibu anak kami yang tua anak kami yang telah tinggal kelas itu anak-anak yang kami juga sama dengan anak ibu bapak semua," jelasnya.
Selain itu, ia juga meminta agar orang tua tak langsung menilai orang dari umurnya saja. Bisa saja, kata Nahdiana, murid yang tergolong tua memiliki nilai akademik yang bagus.
"Dari anak-anak yang masuk yang usianya 20 tahun tidak layak dengan anak-anak remaja ternyata enggak jelek-jelek amat nilainya," pungkasnya.
Baca Juga: PPDB Jabar Bermasalah, DPRD: Minim Infrastruktur, Sistem Daring Kurang
Berita Terkait
-
Dituduh Hamil Usia 15 Tahun, Pedihnya Cinta Laura Dibully Sampai Benci Diri Sendiri
-
Bisa Main Bareng! Game Bully Kembali Bangkit Lewat Versi Online Buatan Fans
-
Arie Untung Miris Lihat Kasus Perundungan Anak, Singgung soal Mafia Pendidikan Jual Agama
-
Soroti Kasus Bullying Timothy Anugerah, Sudjiwo Tejo Cemas Pelaku Tak Sadar Perbuatannya Salah
-
Dulu Di-bully, Hana Saraswati Ungkap Reaksi Tak Terduga Pelaku Usai Dirinya Terkenal
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?