Suara.com - Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menilai pemerintah terlambat dalam mengambil langkah membangun sistem informasi Covid-19. Sebab, virus corona telah merebak sejak beberapa bulan lalu.
Hal itu disampaikan oleh Natalius melalui akun Twitter miliknya @nataliuspigai2. Natalius mengomentari cuitan Presiden Jokowi yang mengumumkan telah membangun sistem informasi Covid-19.
"Telat! Sistem informasi mesti ada sebelumnya," kata Natalius seperti dikutip Suara.com, Kamis (25/6/2020).
Dalam cuitannya, Natalius Pigai juga menyindir Presiden Jokowi. Ia menyebut agar Jokowi membagikan cuitan yang berbobot saja.
"Kayak negara ini baru merdeka saja. Pak Jokowi kalau mau twitt yang berbobot saja," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan telah merilis sistem informasi terintegrasi untuk mempercepat alur pelaporan data Covid-19 dari daerah ke pusat. Sistem informasi tersebut diberi nama Bersatu Lawan Covid-19 (BLC).
Dari data yang diperoleh akan diolah untuk menunjukkan situasi penyebaran Covid-19 di masing-masing wilayah di Indonesia.
Sebagai contoh, per 21 Juni diketahui ada 112 kabupaten/kota di Indonesia yang tidak memiliki kasus positif Covid-19 baru. Selain itu ada 188 kabupaten/kota berisiko rendah, 157 risiko sedang dan 57 risiko tinggi.
"Dengan data itu, kebijakan pemerintah untuk beradaptasi terhadap kebiasaan baru dapat diambil dengan hati-hati," ungkap Jokowi dalam Twitter pribadi miliknya.
Baca Juga: Hobi Membolos hingga jadi Istri Muda, 5 PNS di Lebak Dipecat!
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan