Suara.com - Seorang pria di Tanzania menjadi kaya mendadak setelah menjual batu mulia dengan bobot 15 kg yang mereka temukan saat menambang.
Menyadur BBC News pada Jumat (26/6/2020), pria bernama Saniniu Laizer mendapatkan uang sebanyak 3,4 juta dolar (sekitar Rp 48,5 miliar) dari kementerian pertambangan Tanzania untuk sebuah batu Tanzanite, yang memiliki berat 15 kg.
"Besok akan ada pesta besar," ujar Laizer, ayah dari lebih dari 30 anak, mengatakan kepada BBC.
Batu Tanzanite hanya ditemukan di Tanzania utara dan digunakan untuk membuat ornamen. batu tersebut adalah salah satu batu permata paling langka, dan seorang ahli geologi setempat memperkirakan mungkin habis dalam 20 tahun ke depan.
Daya tarik batu tersebut terletak pada ragam warnanya, seperti hijau, merah, ungu dan biru. Nilainya ditentukan oleh kelangkaan - semakin halus warna atau kejernihannya, semakin tinggi harganya.
Mr Laizer mendapatkan batu tersebut saat menambang batu pada minggu lalu, ia menemukan dua bongkahan batu tersebut dengan berat masing-masing 9,2kg dan 5,8kg. Ia kemudian menjualnya pada hari Rabu saat acara lelang di wilayah utara Manyara.
Presiden John Magufuli menelepon untuk memberi selamat kepada Tuan Laizer atas penemuannya. "Ini adalah manfaat penambang skala kecil dan ini membuktikan bahwa Tanzania kaya," kata presiden dikutip dari BBC News.
Laizer, yang memiliki empat istri, mengatakan akan mengadakan pesta setelah mendapatkan keuntungan besar tersebut. Dia juga berencana untuk berinvestasi di komunitasnya di distrik Simanjiro di Manyara.
"Saya ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah. Saya ingin membangun sekolah ini di dekat rumah saya. Ada banyak orang miskin di sini yang tidak mampu membawa anak-anak mereka ke sekolah."
Baca Juga: Kambing dan Pepaya Positif Covid-19, Tanzania Salahkan Tes Kit Abal-abal
"Saya tidak berpendidikan tetapi saya suka hal-hal berjalan secara profesional. Jadi saya ingin anak-anak saya menjalankan bisnis secara profesional." jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa tidak akan mengubah gaya hidupnya, meskipun sudah menjadi miliarder dan berencana untuk terus menjadi penggembala 2.000 sapinya. Dia mengatakan dia tidak perlu adanya keamanan tambahan meskipun kekayaannya sangat banyak.
"Di sini cukup aman. Tidak akan ada masalah. Saya bahkan bisa berjalan-jalan di malam hari tanpa masalah."
Beberapa penambang skala kecil seperti Laizer memperoleh lisensi pemerintah untuk menambang batu Tanzanite, tetapi masih ada saja penambangan ilegal yang terjadi terutama di dekat tambang yang dimiliki oleh perusahaan besar.
Pada 2017, Presiden Magufuli memerintahkan militer untuk membangun tembok sepanjang 24 km di sekitar lokasi penambangan Merelani di Manyara, yang diyakini sebagai satu-satunya sumber Tanzanite di dunia.
Menurut reporter BBC Sammy Awami dalam laporan Dar es Salaam, setahun kemudian pemerintah melaporkan peningkatan pendapatan di sektor pertambangan dan menghubungkan kenaikan tersebut karena tembok besar yang sudah dibangun.dengan pembangunan tembok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional