Suara.com - Duel maut dengan senjata tajam antara paman dengan keponakan terjadi di Dusun II, Desa Sanduta, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara.
Peristiwa berdarah itu terjadi setelah YL (46) memergoki keponakannya yaitu Operius Hura alias Ama Galito sedang menyetubuhi istrinya.
Akibat duel itu, YL membacok korban yang juga keponakannya hingga tewas.
“Usai membunuh korban, tersangka mendatangi rumah kepala dusun dan kemudian menceritakan semuanya. Dia berniat menyerahkan diri ke polisi,” ujar Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan saat menggelar konferensi pers, didamping Wakapolres Nias, Kabag Ops, Kasat Reskrim dan Kapolsek Idanogawo, sebagaimana dilansir Medanheadlines.com (jaringan Suara.com), Sabtu (27/06/2020).
Peristiwa pembunuhan ini sendiri terjadi di kebun milik tersangka. Ketika itu tersangka diberitahu oleh seorang anak-anak yang melihat istrinya diperkosa korban.
“Kebetulan ada anak-anak yang melihat aksi bejat korban, lalu memberitahukan kepada tersangka. Spontan dia datang ke lokasi yang dimaksud dengan membawa parang dan kayu. Dari jarak lima meter, tersangka melihat korban sedang meniduri istrinya yang sudah tanpa busana," ungkap Kapolres.
Ketika tersangka datang, korban sempat lari ke rumah dan mengambil tombak bergagang kayu serta sebilah parang. Dia kemudian datang kembali hingga keduanya berduel.
“Korban menyerang tersangka, namun dapat ditangkis. Lalu tersangka membalas dengan mambacok korban hingga tewas di lokasi,” katanya menambahkan.
Baca Juga: Duel Maut Carok di Tengah Lapangan di Sampang, Satu Orang Tewas
Berita Terkait
-
Duel Maut Carok di Tengah Lapangan di Sampang, Satu Orang Tewas
-
Kapal Tenggelam di Perairan Nias Selatan, 9 Nelayan Hilang
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Nias Utara, Tak Berpotensi Tsunami
-
Sakit Hati Berujung Duel Maut, Pelaku Hantam Kepala Martin dengan Linggis
-
Duel Berujung Maut di Momen Lebaran, Polres Lebak Akan Gelar Rekonstruksi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu