Suara.com - Anggota DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak sekadar mengancam melakukan perombakan kabinet atau reshuffle semata melalui pernyataan. Namun harus direalisasikan menjadi sebuah kenyataan.
Mardani memandang, setidaknya Jokowi harus benar-benar menyelaraskan ucapan dan tindakannya itu pada pekan depan. Di mana perombakan jajaran para pembantu presiden harus dilakukan.
"Pertama, pemimpin justru jelas dan tegas di masa krisis. Kesalahan kecil bisa fatal saat kondisi genting. Langkah yang baik untuk pak Jokowi tegas dan jelas pernyataannya. Kedua, jangan berhenti dalam pernyataan. Sepekan paling lambat mesti ada tindak lanjut aksi dan keputusan tegas dan jelas dari pernyataan itu," kata Mardani saat dihubungi, Senin (29/6/2020).
Ketua DPP PKS itu menilai, apabila ancaman reshuffle tidak diiringi dengan keputusan apapun, maka pernyataan Jokowi berpotensi berbalik kepada dirinya. Jokowi justru yang nantinya akan dianggap tidak memikiki sense of crisis lantaran hanya mengancam, namun tidak berani mengambil keputuan.
"Jika tidak ada aksi maka pak Jokowi justru yang disebut tidak punya sense of crisis. Ketiga, rakyat kian berat kondisinya. Pemerintahlah harapannya," kata Mardani.
"Karena itu pak Presiden mesti berani ambil keputusan tegas. Pak Presiden amanahnya dari rakyat. Jangan takut buat keputusan. Presiden tidak boleh mengeluh apalagi curhat. Ambil keputusan. Rakyat taruhannya," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Jokowi Minta Menkes Tak Bertele-tele soal Anggaran Penanganan Covid-19
-
Jokowi Marah Ancam Reshuffle, Mardani: Jangan Mengeluh di Depan Rakyat
-
Jokowi: Insentif Tenaga Medis Segera Dibayar, Kemenkes Jangan Bertele-tele!
-
Tengku Zul Komentari Jengkelnya Jokowi ke Kemenkes: Pak Presiden Heran?
-
Dulu Disanjung, Kini Terawan Disentil Jokowi, sampai Jadi Trending Topic
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi