Suara.com - Pihak yang berada di luar pemerintahan satu per satu mulai mengomentari aksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi marahi menteri saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, 18 Juni 2020 lalu.
Termasuk politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. Menurut Jansen, hanya ada satu poin saja yang bagus dalam pidato 'marah-marah' Jokowi tersebut.
Hal ini diungkapkan Jansen dalam cuitan yang diunggah ke akun Twitter miliknya, @jansen_jsp, pada Senin (29/6/2020).
"'Perasaan krisis kita harus sama.' Hanya itu menurut saya point yang bagus dari pidato 'marah-marah' pak Jokowi," cuit Jansen, dikutip Suara.com pada Senin (29/6).
Jansen berharap seharusnya setelah adanya pernyataan tegas dari Jokowi ini beberapa rancangan undang-undang atau RUU kontroversial tidak perlu dipaksakan pembahasannya.
Wakil Sekjen Partai Demokrat ini juga ingin agar RUU kontroversial itu dihentikan sehingga para menteri Jokowi fokus menangani pandemi virus corona COVID-19.
"Harusnya mulai besok beberapa RUU kontroversial yg dipaksakan dibahas dihentikan. Agar tdk kisruh dan Menteri-menteri yg mewakili pemerintah di DPR fokusnya urus Covid. Kita lihat aja," ujarnya.
Tidak hanya itu saja, Jansen juga mempertanyakan penyerapan anggaran di sektor kesehatan yang hanya 1,53 persen.
"Yang kedua saya ingin bertanya. Karena dari menit ke menit pidato ini saya amati. Di menit 5.36 bapak katakan: sektor kesehatan dana yang cair baru 1,53%. Di 28 Juni ini sudah berapa porsen pak Jokowi?" tanya Jansen.
Baca Juga: Jokowi Ancam Reshuffle, Moeldoko Minta Menteri dan Kepala Lembaga Merespons
"Apakah ini penyebab rapid test jd 'komersil'? Jika tak bisa gratis tolong disubsidi pak," imbuhnya.
Sekadar info, Kementerian Kesehatan menganggarkan sekitar Rp 85 triliun untuk penanganan pandemi Covid-19. Adapun anggaran insentif kesehatan yang mencapai Rp 85,77 triliun tersebut ditujukan untuk beberapa pos.
Di antaranya, untuk belanja penanganan Covid-19 sebesar Rp 65,8 triliun, insentif tenaga medis Rp 5,9 triliun, santunan kematian Rp 300 miliar, bantuan iuran JKN Rp 3 triliun, Gugus Tugas Covid-19 Rp 3,5 triliun, dan insentif perpajakan di bidang kesehatan Rp 9,05 triliun.
Selain itu, Jansen juga menanti ancaman Presiden Jokowi untuk reshuffle kabinet dan membubarkan lembaga.
"Menit 8.47: soal reshufle. Karena wewenang Presiden ya lakukan saja," ucap Jansen.
Ia melanjutkan, "Menit 8.43: bubarkan lembaga. Ini sebenarnya yang menarik setelah selama ini lembaga-lembaga baru tambah. Itu 'kepleset omongan' atau benar ada lembaga mau dibubarkan pak? BPIP? KSP? Atau yg lain? Kita tunggu realisasinya."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api