Suara.com - Kemarahan Presiden Joko Widodo terhadap para menterinya membuat politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, menilai bahwa pemerintah mengalami krisis kepemimpinan.
Fadli mengaku prihatin dengan aksi kemarahan presiden, ia pun mengusulkan agar Presiden Jokowi membuat kabinet krisis.
"Dengan mengumbar pidato marah-marah tsb, Presiden bukan hanya telah mempermalukan anak buahnya, tapi juga sedang mempermalukan dirinya sendiri sebagai pemimpin," tulis Fadli lewat dalam utasan Twitter-nya, Selasa (20/6/2020).
Fadli kemudian mengungkit pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada hanya visi misi presiden.
"Artinya, semua menteri seharusnya berada di bawah pengawasan dan kendalinya," sambung Fadli.
Fadli juga menyebut bahwa aksi memarahi menteri di hadapan publik tidak sepatutnya dilakukan oleh presiden.
"Pemimpin memang boleh menegur, bahkan hingga sekeras-kerasnya pada anak buah, atau memarahi mereka sekasar-kasarnya, namun semua itu seharusnya dilakukan di ruang tertutup," kata Fadli.
Namun, lanjut Fahri, jika anak buahnya cakap maka seorang pemimpin seharusnya memuji di ruang terbuka. Hal itu disebut Fahri berguna untuk memberi apresiasi dan mendongkrak wibawa kepemimpinan.
Ia beranggapan bahwa kelakuan anak buah adalah cerminan dari pemimpinnya.
Baca Juga: Jokowi: Mengisolasi RT/RW Lebih Efektif ketimbang Karatina Kota
Fadli lantas mengaitkan kondisi krisis ini dengan pernyataan dari seorang analis kebijakan publik Amerika, Jeffrey Sachs, yang mengatakan bahwa untuk menghadapi pandemi dan krisis, yang dibutuhkan oleh sebuah negara adalah sistem kepemimpinan yang cakap.
Fadli kemudian memberi contoh negara seperti Jerman dan Selandia Baru yang berhasil lolos dari krisis dan pandemi karena kepemimpinan yang cakap.
"Sementara Amerika Serikat nampak kalang kabut menghadapi Covid-19. Itu tak terlepas dari soal kepemimpinan," sambung Fahri memberi contoh.
Lebih lanjut soal kemarahan Presiden Jokowi, Fadli menilai bahwa sikap tersebut adalah sebuah ekspresi kefrustrasian presiden dalam menghadapi krisis.
"Tapi kemarahan itu tidak ada gunanya buat rakyat, kecuali hanya bagi pribadi Presiden," kata Fadli.
Politisi Parta Gerindra itu kemudian mengungkit soal langkah-langkah yang diambil pemerintah yang dinilainya tidak memiliki 'sense of crisis'.
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Marahi Para Menterinya Dinilai Pengamat sebagai Aksi Teaterikal
-
Pamer Foto Lama Konferensi Bareng Gus Dur, Fadli Zon Tuai Pujian Warganet
-
Murka ke Menteri, Pakar: Kata-kata Jokowi Menandakan Kondisi Tak Biasa
-
Biasa Saja Lihat Jokowi Marah ke Menteri, Dahlan Iskan: Mereka Penakut
-
Jokowi Gembira Tujuh Perusahaan Asing Bakal Relokasi ke Indonesia
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum
-
Skandal Haji Makin Melebar: KPK Kini Juga Bidik Korupsi Konsumsi dan Akomodasi