Suara.com - Pakar gesture dan mikro ekspresi dari Belajar Gesture, Monica Kumala Sari mencoba melihat bahasa tubuh Presiden Joko Widodo atau Jokowi ketika meluapkan kekesalannya kepada menteri dalam rapat kabinet melalui video yang diunggah ke akun YouTube Sekretariat Presiden.
Menurutnya, bahasa tubuh Jokowi tampak terlihat memberikan penekanan terhadap kata per kata yang disampaikan.
Monica melihat Jokowi banyak menggambarkan apa yang dirinya sampaikan di depan menteri. Semisal ketika ia menekankan pada suatu hal, otomatis gerakan tangannya pun akan mencontohkan seperti tengah menekan.
Selain itu, Monica melihat Jokowi juga banyak menunjukan ideograf atau menggambarkan apa yang ia katakan.
"Contohnya 'saya menggarisbawahi'," kata Monica saat dihubungi, Selasa (30/6/2020).
Monica juga sempat melihat ada bahasa tubuh Jokowi seolah-olah memukul podium.
Meskipun tidak dilakukan secara nyata, namun ia melihat gerakan tangan Jokowi yang gemetar seraya mendukung kata-kata yang disampaikannya.
Selain itu, Monica juga mencoba melihat dari unsur suara. Saat berpidato, suara Jokowi sempat bernada lembut dan lemah yang menunjukkan adanya kesedihan ataupun ketidakyakinan.
Kemudian suara Jokowi juga sempat meninggi bahkan seperti berteriak. Suara ini yang menandakan adanya kemarahan.
Baca Juga: Jokowi Marah-marah ke Menteri, PKS: Jangan Banyak Dramaturgi Politik
Pengulangan kata juga dilakukan Jokowi kala menyampaikan pidatonya.
Terdapat sejumlah kata yang disampaikan berulang oleh Jokowi, yakni krisis, kita harus bertanggung jawab kepada 267 juta rakyat, biasa-biasa saja, san ekstraordinari.
Adapun kalimat yang juga diucapkan Jokowi berulang kali ialah perasaan ini harus sama.
"Jadi dalam kata-kata itu menunjukkan analisa-analisa bahwa ini kondisinya tidak biasa, tapi kenapa anda semua melihat bahwa ini suasananya normal dan biasa saja," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
-
Pakar Ungkap 5 Keanehan Kematian Diplomat Arya Daru, Bukan Bunuh Diri?
-
Wali Kota di Jepang Mengundurkan Diri Usai Skandal Ijazah Palsu, Dibandingkan dengan Indonesia
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum
-
Skandal Haji Makin Melebar: KPK Kini Juga Bidik Korupsi Konsumsi dan Akomodasi