Suara.com - Presiden AS Donald Trump memiliki riwayat panggilan telepon yang cukup panjang dengan beberapa petinggi negara. Jurnalis Carl Bernstein menuliskan laporan mendalam tentang percakapan ini.
Menyadur CNN pada Rabu (01/07/2020), Trump sering terlibat percakapan layak sensor dengan beberapa petinggi negara, utamanya dari pemimpin wanita seperti Theresa May dan Angela Merkel.
Dalam sebuah percakapan telepon, mantan Perdana Menteri Inggris Theresa May pernah disemprot dengan sebutan lemah dan bodoh oleh Trump karena kasus Brexit. Percakapan itu membuat May bingung dan gugup.
Sumber menyebut May merasa terintimidasi karena diperlakukan secara agresif. "Dia (Donald Trump) jelas mengintimidasi dan dia bermaksud untuk itu," kata salah satu sumber CNN.
Menanggapi permintaan komentar tentang perilaku Trump terhadap May, Downing Street merujuk CNN ke situs web yang mencantumkan deskripsi singkat tentang konten panggilan dan menghindari penyebutan bernada ketegangan.
Pada Kanselir Jerman Angela Merkel, Donald Trump menyebutnya sebagai sosok yang bodoh dan menuding Merkel mendukung Rusia. Tak Seperti May, Merkel lebih tenang dan secara teratur membalas serangan Trump dengan fakta-fakta.
"Beberapa hal yang dia katakan kepada Angela Merkel benar-benar tidak dapat dipercaya. Dia memanggilnya bodoh dan menuduhnya berada di saku Rusia. Merkel yang paling tangguh (dalam panggilan telepon) dengan orang-orang yang dipandang lemah oleh Trump," ungkap sumber.
Dari semua panggilan, telepon dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah yang paling banyak, setidaknya dua kali seminggu.
Uniknya, panggilan ini selalu berhasil melewati protokol dan tersambung langsung pada Trump. Hal yang jarang terjadi pada panggilan telepon kelas presiden. Rupanya Erdogan sangat mahir membaca waktu dan mengandalkan agenda harian Trump sebagai panduan.
Baca Juga: Akun Donald Trump Ditangguhkan di Layanan Twitch
Ia pernah membuat panggilan kala Donald Trump berada di lapangan golf dan presiden AS itu menunda permainan untuk pembicaraan yang cukup panjang.
Dalam percakapan mereka, Erdogan mengeksploitasi kurangnya pengetahuan Trump tentang Timur Tengah.
Namun Trump juga marah pada Erdogan atas perdagangan dan nasib seorang pendeta AS yang ditangkap di Turki.
Dalam situasi berbeda, mantan ajudan Trump Fiona Hill mencoba mengarahkan pembicaraan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum panggilan berlangsung. Ia menjelaskan tentang karakter Putin yang pandai bicara dalam menyampaikan tujuan.
Namun Trump mengabaikan Hill dan lebih senang mendengar masukan putrinya, Ivanka dan menantunya Jared Kushner yang memberi masukan tentang 'lebih banyak pujian' pada Putin.
Panggilan dari Erdogan dan Putin ini disebut sangat mengkhawatirkan karena Trump tak pernah menyiapkan diri sehingga mudah dimanfaatkan dengan berbagai cara.
Trump juga kerap memuji dirinya sendiri sebagai sosok yang lebih kuat dengan prestasi luar biasa karena berhasil membangun ekonomi AS. Tak jarang Trump mengejek dua presiden sebelumnya sebagai sosok yang dungu dan lemah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Jelang Nataru 2025, Organda Soroti Jalan Rusak hingga Solar Langka
-
KPK Periksa Sekjen Kemnaker Terkait Kasus Dugaan Pemerasan Eks Wamenaker Noel
-
Upaya Pemprov DKI Selamatkan Muara Angke dari Ancaman Banjir Rob
-
Utang KUR Petani Korban Bencana Sumatra Dihapus, DPR Nilai Masih Belum Cukup
-
Update Tanggul Muara Baru Bocor Air Laut: Dinas SDA DKI Klaim Sudah Diperbaiki
-
Gubsu Bobby Nasution Bilang Kerugian Akibat Banjir-Longsor di Sumut Rp 9,98 Triliun
-
Penting! Tanggul di Utara Jakarta Saat Ini Bukan Giant Sea Wall, Ini Kata Pemprov DKI
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Prabowo Minta Bupati Aceh Selatan Dicopot Karena Umroh saat Bencana, Ini Mekanismenya
-
Hadapi Cuaca Ekstrem, Gubernur Lampung Instruksikan Kepala Daerah Perkuat Mitigasi Bencana