Suara.com - Akibat adanya kesalahan dalam program SIAP PPDB Online yang dirancang untuk memfasilitasi otomasi Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sebanyak 700 calon peserta terpaksa kembali mengulang pendaftaran mulai Rabu (1/7/2020).
Hal tersebut diberitahukan melalui website https://kalsel.siap-ppdb.com/#/. Dalam situs tersebut disampaikan, jika seluruh data calon peserta didik yang melakukan pendaftaran di SMK pada Senin (29/6/2020) telah dihapus atau direset.
Untuk selanjutnya, pendaftaran dimulai lagi pada Rabu (1/7/2020) hingga Jumat (3/7/2020). Akibat kejadian ini, seluruh sekolah di Kalsel ikut terkena dampak.
Ketua PPDP Online SMK 1 Martapura Laili Hayati menyampaikan, jumlah calon peserta didik yang yang melakukan pendaftaran online melalui PPDB 29 Juni 2020 ada 700 calon peserta didik. Semuanya kini telah dihapus dan mengulang pendaftaran kembali.
Langkah penghapusan seluruh data calon peserta didik pihak sekolah SMK 1 Martapura sudah diumumkan melalui akun sosial media sekolah. Sementara ini Rabu, 1 Juli 2020, dimulai kembali pendafataran PPDB secara online yang telah diikuti 400 calon peserta didik yang mendaftar.
Seorang calon peserta didik, Dina mengaku bingung dengan kondisi tersebut. Namun, dia baru mengetahui jika harus mengulang kembali pendaftaran PPDB secara online.
”Saya kira tidak diterima di sekolah, karena nama saya hilang dari data PPDB online, ternyata disuruh mengulang pendaftaran lagi,” katanya seperti dilansir Kanalkalimantan.com-jaringan Suara.com pada Rabu (1/7/2020).
Dalam pengulangan pendaftaran SMK melalui PPDB Online tidak mengalami perubahan dan tidak memerlukan dokumen tambahan.
Namun hal berbeda terjadi pada pendaftaran PPDB online di SMA 1 Martapura justru membuat pihak sekolah kebingungan. Kepala SMAN 1 Martapura Eko Sanyoto mengakui, data untuk di sekolahnya tidak direset, tetapi muncul masalah baru.
Baca Juga: KPAI Minta Disdik DKI Jakarta Jangan Lihat Usia dalam Jalur Baru PPDB 2020
Sehingga ada ketidaksesuaian data yang berpengaruh untuk verifikasi. Seperti unggahan berkas Surat Keterangan Lulus (SKL) tidak sesuai dengan isi Kartu Keluarga (KK), sedangkan untuk Surat Tanggung Jawab Mutlak (STJM) dari orang tua isinya adalah Akta Kelahiran.
“Sementara ini sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan, semoga ada perbaikan dalam aplikasi ini."
Untuk sementara ini calon peserta didik di SMA 1 Martapura yang mengakses di PPDB sekitar 387 calon peserta didik di SMA 1 Martapura.
Sebelumnya, pada hari pertama PPDB tingkat SMA/SMK di Kalsel yang belangsung serentak secara online sejak pukul 08.00 WITA, sempat terganggu, Senin (29/6/2020).
Berdasar pantauan di lapangan, sekira pukul 10.30 WITA, pendaftaran jenjang SMA jalur zonasi dihentikan sementara. Hal itu disampaikan melalui pengumuman di laman PPDB online.
“Pengumuman: Diinformasikan bagi peserta didik baru yang akan melakukan pendaftaran PPDB online Provinsi Kalimantan selatan jalur zonasi, silakan mencoba kembali setelah pukul 13.00 WITA, karena saat ini sedang dilakukan proses sinkronisasi data zonasi. Terima kasih.”
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN