Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk meniadakan kebijakan ganjil genap kios di pasar. Cara Anies untuk mengurangi jumlah pedagang ini sebenarnya sudah lama mendapatkan kritik karena dianggap tak efektif mencegah penularan virus corona Covid-19.
Dengan demikian, tak ada lagi penentuan jumlah pedagang berdasarkan tanggal hari dan nomor kios. Pedagang nomor ganjil atau genap bisa berdagang setiap hari.
Tak hanya meniadakan ganjil genap, jam operasional pasar juga dikembalikan seperti semula.
"Jam operasinya akan dikembalikan normal, ganjil genap ditiadakan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Kendati demikian, pihaknya lebih memilih untuk mengendalikan jumlah pembeli yang datang ke pasar. Jumlah orang yang ingin belanja di pasar hanya boleh 50 persen dari total kapasitas.
"Jadi jumlah orang masuk pasar tidak boleh lebih dari 50 persen kapasitas pasar," jelasnya.
Nantinya petugas di lokasi disebutnya akan menghitung dan membatasi jumlah orang yang masuk. Selain itu dengan penambahan jam operasional, maka jumlah pembeli tak akan menumpuk.
"Ini dikendalikan dengan petugas yang ditempatkan di pintu masuk pasar, untuk mengendalikan jumlah orang dalam satu waktu," pungkasnya.
Sebelumnya pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif menentang aturan ganjil-genap pasar yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Menurutnya pengaturan tersebut hanyalah omong kosong.
Baca Juga: Sentil Mendikbud, Politisi PAN: Kenapa Anak RI Tak Ciptakan Vaksin Covid?
Syahrizal memang menganggap pasar sebagai salah satu tempat paling rentan tertular virus corona Covid-19. Namun yang berisiko adalah pedagangnya, bukan pembelinya.
Ia beranggapan peraturan ganjil genap yang membatasi jumlah pedagang tak berpengaruh terhadap ramainya pengunjung. Para pembeli tetap berdatangan ke pasar meski jumlah pedagang dikurangi.
"Jadi saya gak begitu setuju ya ada ganjil genap. Itu omong kosong karena orang rame yang perlu diperhatikan pembelinya bukan penjualnya," ujar Syahrizal saat dihubungi suara.com, Senin (16/6/2020).
Berita Terkait
-
Rawan Corona, Anies Kerahkan TNI dan Polisi Jaga Ketat 300 Pasar di Jakarta
-
Banyak Tenaga Medis Terpapar Corona, Anies: Beberapa Faskes Ditutup
-
Anies Lanjutkan Proyek Dua Pulau Reklamasi Ahok, Tanggul Sudah Dibangun
-
Masih Disuruh Kerja Bosnya, Buruh Bekasi Jadi Sumber Penularan Virus Corona
-
Tunggu Data, Anies Masih Ogah Umumkan Nasib PSBB Jakarta
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia
-
Duka dari Banjarnegara: Longsor Pandanarum Telan 2 Korban, 27 Warga Masih Hilang Tertimbun
-
Gebrakan Prabowo: Uang Koruptor Disulap Jadi Smartboard untuk Tiap Kelas, Maling Bakal Dikejar!