Suara.com - Pihak kecamatan Tebet Jakarta Selatan akhirnya angkat bicara menanggapi kasus pengeroyokan dan pembacokan terhadap pemuda berinisial MR (20) yang terjadi di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.
Camat Tebet, Dyan Airlangga, mengatakan, pihak kecamatan turut berempati atas jatuhnya korban dalam keributan yang terjadi di RW 01 dan RW 02 di Kelurahan Kebon Baru.
"Bukannya kita tak mau berempati, kita turut berempati juga kok dengan adanya korban dalam kejadian tersebut," kata Dyan kepada Suara.com, Jumat (4/7/2020).
Sebelumnya, Tokoh Masyarakat RW 02, Edi mengatakan, bahwa sempat ada upaya mediasi antara warga RW 01 dan RW 02 oleh pihak kelurahan pasca keributan itu terjadi.
Namun menurut Edi, upaya mediasi tersebut tidak membuahkan hasil yang menggembirakan. Dalam mediasi tak ada yang mau bertanggung jawab atas apa yang menimpa MR
Menanggapi itu, Dyan berjanji pihak kecamatan akan memfasilitasi pengobatan korban di rumah sakit.
"Kami siap memfasilitasi untuk pengobatan korban ya di puskesmas dan rumah sakit," ungkapnya.
Hanya saja terkait dengan tuntutan warga yang meminta adanya pertanggungjawaban terkait apa yang menimpa MR tersebut, pihaknya mengaku masih berada dalam posisi dilematis.
"Kita juga kan dilematis. Sekarang gini korban jatuh karena juga akibat tawuran. Tawuran itu juga dibenarkan atau tidak?, jadi kalau tawuran ini kita bingung siapa yang harus bertanggungjawab?," tuturnya.
Baca Juga: Tak Disentuh Lurah, Warga Galang Dana Bantu Korban Pembacokan di Tebet
Sebelumnya, kasus pembacokan itu terjadi ketika korban hendak menayakan warga yang memukul rekannya sepulang bersepeda di Jalan Masjid RW 01, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (27/6/2020). Namun, warga ketika itu malah menghardik korban dan rekan-rekannya hingga akhirnya terjadi pengeroyokan.
MR pun harus menerima luka bacok di bagian lengan kirinya.
Syukron, ayah kandung MR mengaku keluarga sempat mengalami kesulitan untuk membiayai pengobatan anaknya yang menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan oleh sekelompok warga di Jalan Masjid, RW 01.
Pria yang kerap berjualan sate ini mengaku ongkos yang harus dibayar terkait operasi luka bacok anaknya itu mencapai Rp19 juta. Lantaran biaya pengobatan yang cukup besar, keluarga terpaksa meminjam-minjam uang.
Lebih lanjut, Syukron berharap, pelaku pembacokan terhadap anaknya tersebut segera diungkap. Keinginan Syukron tak muluk-muluk, hanya ingin biaya pengobatan anaknya ditanggung.
"Harapannya biaya pertanggungjawaban dari keluarga dari pelaku," tuturnya.
Berita Terkait
-
Perahu Karet Terbalik saat Evakuasi, Bocah di Tebet Hanyut Terbawa Arus Deras Banjir
-
Keluarkan Ucapan Tak Pantas saat Periksa Jurnalis Wanita Korban Pelecehan, 5 Anggota Polsek Tebet Diperiksa Propam
-
Disebut Tolak Laporan Dugaan Pelecehan Jurnalis Perempuan Di KRL, Begini Kata Polisi
-
Babak Belur Diamuk Warga Tebet, Yanto Maling Gemoy Bertato Macan Meninggal Dunia
-
Seorang Lansia di Tebet Ditemukan Tewas di Atap Rumah
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia