Suara.com - Kementerian Pertanian meyakini kalung antivirus corona bisa membunuh virus hingga 80 persen.
Kalung yang terbuat dari bahan dasar kayu putih (eucalyptus) ini dinyatakan siap dan akan diproduksi massal pada Agustus 2020 nanti.
Kalung antivirus corona tersebut diklaim telah diuji secara klinis dan efektif dalam membunuh virus corona.
Namun sejumlah pakar meragukan klaim penemuan kalung anti virus corona oleh Kementan itu.
Salah satunya Sekretaris Jenderal Akademi Ilmuan Muda Indonesia (ALMI) Berry Juliandi mempertanyakan uji klinis kalung yang terbuat dari eucalyptus.
Sebab penelitian yang dilakukan Kementan terkait penemuan antivirus itu belum diujicoba pada virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19.
Meski diakui kayu putih dapat membunuh virus. Senyawa 1,8 cineole merupakan senyawa yang bisa menguap, maka dari itulah digunakan dalam bentuk kalung.
"Tapi apakah benar hal itu terjadi secara in vivo, terutama dalam bentuk aerosol ketika kalung dipakai dan senyawa volatil itu menguap dan terhirup di saluran pernapasan?" kata Berry mempertanyakan, Senin (6/7/2020).
Menurutnya, perlu dilakukan uji klinis yang sesuai standar dan sistematis. Mengingat ada beberapa klaim yang menyatakan sudah melakukan uji klinis atas penemuan tersebut.
"Ada beberapa klaim yang menyatakan sudah uji klinis, misalnya yang asap cair dari kelapa. Itu sebenarnya belum uji klinis yang sesuai standar, karena hanya dicoba ke beberapa pasien dan pasien itupun sedang dalam pengobatan dengan obat lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Soal Kalung Antivirus Kementan, Ainun Najib: Membodohi Publik
Dia menambahkan, rata-rata senyawa kimia yang memiliki aktivitas degradasi lipid, protein dan/atau RNA (ribonucleic acid) bisa menghancurkan virus kalau bersentuhan langsung.
Juga banyak senyawa kimia yang dapat menempel di suatu situs pada virus sehingga menghambat proses infeksinya ke sel. Artinya penemuan antivurus dari kayu putih itu bukan lah sebuah terobosan.
"Jadi kalau suatu penemuan in vitro ada suatu senyawa diberikan ke virus dan terbukti virusnya hancur atau terhambat, itu bukan breakthrough. Keringat dan air mata kita saja kalau kena virus, maka akan hancur virusnya," terangnya.
"Apalagi kalau penemuan itu hanya in silico, misalnya dengan pemodelan molecular docking".
Kendati begitu, usaha Kementan untuk melakukan penelitian antivirus dari kayu putih patut dihargai.
"Semua orang berhak mencari upaya penanggulangan, asalkan proporsional komunikasi ke publiknya."
Berita Terkait
-
Soal Kalung Antivirus Kementan, Ainun Najib: Membodohi Publik
-
Fahri Hamzah Minta Kalung Antivirus Buatan Kementan Jangan Dicemooh
-
Picu Polemik, Kementan Tegaskan Kalung Antivirus Corona cuma Jamu
-
Nyeleneh, Begini Kalung Tandingan Antivirus Corona Versi Warganet
-
Heboh Kalung Eucalyptus: Bukan Antivirus, Tapi Berlabel Antivirus Corona
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Red Notice Masih Dikaji, Riza Chalid dan Jurist Tan Belum Tercatat jadi Buronan Interpol?
-
Imbas Pemotongan Dana Transfer dari Pusat, Pramono Pangkas Kuota Rekrutmen PJLP hingga PPSU
-
Pria Diduga ODGJ Mengamuk di Cilandak, Empat Warga dan RT Jadi Korban Penusukan
-
Demokrat Klarifikasi Video SBY Tak Salami Kapolri di HUT TNI: Sudah Lama Bercengkerama di...
-
KPK Kembali Panggil Eks Bendahara Amphuri, Usai Disorot Soal Pertemuan dengan Gus Yaqut
-
Firdaus Oiwobo Ngamuk, Status Tersangka Dibongkar Hotman Paris, Minta Polisi Gelar Perkara Khusus
-
Pejabat Teras Kemenaker Terseret Kasus Pemerasan, KPK Panggil Kabiro Humas Sunardi Sinaga
-
DJ Panda Terancam Penjara! Kasus Ancaman Erika Carlina Naik Penyidikan, Janin dalam Bahaya?
-
Dewan Pers Bongkar Strategi Bisnis Media Lokal yang Dijamin Sukses di Local Media Summit 2025
-
APBD DKI Dipangkas Rp15 T, Gubernur Pramono: Tunjangan PNS dan PPPK Aman, Tapi...