Suara.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor melakukan pemeriksaan rapid test terhadap ratusan penonton konser pedangdut Rhoma Irama di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dari total 303 penonton yang dites, hasilnya mengejutkan karena semuanya nonreaktif.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan kasus positif corona per Rabu, 8 Juli 2020 mencapai 1.863 orang. Rekor tertinggi kasus positif corona ini disebabkany banyak orang tidak menjalankan protokol kesehatan, terutama banyak yang tak mengenakan masker.
Selain dua berita di atas, berikut Suara.com merangkum berita heboh dan berita gterpopuler lainnya sepanjang Rabu (8/7/2020).
1. Mengejutkan! Hasil Tes Corona Ratusan Penonton Konser Rhoma Irama di Bogor
Seluruh penonton konser Rhoma Irama di Kabupaten Bogor, Jawa Barat non reaktif saat dirapid test virus corona. Hal itu dipastikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor.
Mereka rapid test di Kampung Cisalak, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan. Rapid test itu diperuntukkan bagi penonton konser musik di acara khitanan putra Surya Atmaja, yang menghadirkan pedangdut Rhoma Irama, Rita Sugiarto hingga Yus Yunus, MInggu (28/6/2020) lalu.
2. Pegawai Positif Corona, Gedung E Kemendikbud Ditutup Sementara
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan menutup sementara Gedung E di kompleks Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta karena terdapat beberapa pegawai yang positif terinfeksi virus Corona (Covid-19).
Hal itu dilakukan setelah Kemendikbud menggelar rapid test antibodi terhadap 154 pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi pada 15-16 Juni lalu.
3. Rekor Tertinggi Kasus Corona 8 Juli karena Masyarakat Salah Pakai Masker
Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menilai banyaknya penambahan kasus baru hari ini disebabkan oleh masyarkat yang belum sepenuhnya menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas. Banyak warga tak pakai masker.
Yurianto menyebut salah satu contoh masih banyaknya orang yang tidak menutup hidung dan mulutnya dengan masker yang benar.
Berita Terkait
-
Biaya Rapid Test Maksimal Rp 150 Ribu, DPR: Pakai Produksi Lokal Biar Murah
-
BPJS Watch Soroti Putusan Kemenkes Soal Batas Tarif Rapid Test
-
Kemenkes Tetapkan Rapid Test Rp150 Ribu, Pemkot Mataram Malah Gratiskan
-
Kemenkes Buat Tarif Atas Rapid Test, 2 Ribu Anak Alami Kekerasan Seksual
-
Sah Kemenkes Tetapkan Tarif Atas Rapid Test, Tak Boleh Lebih Dari 150 Ribu!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein