Suara.com - Pakar forensik Prof Dr Agus Purwadianto menyoroti pentingnya penemuan rambut di lokasi penemuan jenazah editor Metro TV Yodi. Menurut dia, bukti penemuan itu nanti mengarah ke DNA.
“Nantinya akan dilihat juga siapa yang punya. Dalam hal ini bisa saja milik yang bersangkutan, dan bisa juga milik orang lain yang belum tentu adalah pelakunya,” ujar Agus seperti dikutip Hops.id--jaringan Suara.com--dalam bincang Apa Kabar Indonesia Malam TV One, Senin (20/7/2020).
“Jadi nantinya akan ada data antemmortem. Rambut itu yang nantinya akan dibandingkan strukturnya dengan data yang ada,” kata Agus Purwadianto.
Kata Agus, nantinya data yang ada di TKP dan data antemmortem akan dibandingkan. Agus yang tidak terlibat dalam penyidikan menduga kepolisian sudah mengkerucutkan kemungkinan-kemungkinan pelaku.
“Dan itu biasanya kan perlu waktu sehari-dua hari untuk bisa dilakukan,” katanya.
Sidik jari
Untuk mencari jejak pelaku, polisi masih terus menyisir lokasi tempat ditemukannya jasad Yodi Prabowo, editor Metro TV. Di lokasi kejadian, sejumlah barang bukti ditemukan, namun sampai kini polisi masih kesulitan mengungkap penemuan siapa pelaku pembunuh.
Sebab, seluruh barang bukti dan hasil sidik jari hingga kini masih terus diperiksa tim Laboratorium Forensik Mabes Pori. Meski demikian, polisi mengaku memiliki titik terang di mana diduga korban dibunuh tidak di lokasi penemuan mayat.
Selain itu, polisi menduga pelaku bukan terdiri dari satu orang. Polisi juga masih terus memeriksa semua CCTV yang berada di lokasi kejadian. Penemuan barang bukti dan sidik jari di lokasi kejadian tentunya menjadi petunjuk dalam mengungkap jejak pelaku pembunuh Yodi Prabowo.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus Usut Kematian Editor Metro Tv
Kata Agus, sidik jari sebenarnya memiliki peran penting dalam pengungkapan kasus pembunuhan. Sebab dalam tiap pembunuhan, biasanya pelaku selalu meninggalkan jejak. Dan itulah seni dari pengungkapan kasus.
Agus pun menduga, mungkin polisi sudah tahu siapa pelaku, didasarkan dari hasil pengkerucutan kasus.
“Sidik jari memang menjadi salah satu hal yang penting dalam proses penyidikan. Jadi mestinya dengan sidik jari apalagi alatnya sudah canggih-canggih ya di kepolisian, mungkin sudah ketahuan (siapa sebenarnya pelaku). Sebab penyidik bisa menggunakan data bersumber dari Disdukcapil. Dan itu biasanya akurat,” katanya lagi.
“Tetapi bisa saja sidik jarinya bisa saja dipalsukan. Jadi makanya mungkin ada beberapa konfirmasi-konfirmasi tertentu yang sedang dilakukan polisi. Artinya soal sidik jari memang akurat sepanjang tidak ada yang rusak gambarannya dan juga jelas, itu sebenarnya dengan e-ktp saja, data itu mudah diketahui,” ujar Agus.
Tiga cara polisi ungkap pembunuhan
Sementara itu terkait proses atau tahapan yang dilakukan polisi terhadap penemuan jasad Yodi Prabowo, si editor MetroTV, kata Agus, aparat menggunakan sejumlah cara.
Berita Terkait
-
Kapolda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus Usut Kematian Editor Metro Tv
-
Polisi Cek Temuan Rambut di Lokasi Tewasnya Editor Metro TV
-
Tewas di Pinggir Tol, Polisi Duga Editor Metro Tv Dibunuh di Lokasi Lain
-
Kasus Kematian Editor Metro TV, Polisi Tunggu Hasil Sidik Jari di Pisau
-
Kasus Kematian Editor Metro TV, Polisi: Sudah 29 Orang Diperiksa Jadi Saksi
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!