Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mendapatkan hasil rekomendasi Organisasi Kemasyarakatan (ormas) Calon Penerima Bantuan Pemerintah Program Organisasi Penggerak (POP) dari Tim Evaluasi Independen (The SMERU Research Institute). Hasilnya, ada 221 ormas yang proposalnya telah lolos seleksi.
Salah satu anggota dari tim evaluasi propisal Smeru, Achmadi menuturkan pihaknya telah menerima 324 proposal. Akan tetapi tidak seluruhnya dapat lolos karena berbentur dengan passing grade yang sudah ditentukan.
"Proposal yang lolos ini yang kita verifikasi dengan mengunjungi ormas dalam proposal tersebut," kata Achmadi saat menjelaskan melalui virtual, Senin (20/7/2020).
Achmadi kemudian mengungkapkan bahwa dalam proses evaluasi proposal, pihaknya memberlakukan mekanisme double blind review atau identitas organisasi kemasyarakatan dan identitas evaluator saling terjaga dari satu sama lain. Sehingga ia menjamin nilai-nilai obyektif pada saat evaluasi tersebut.
"Hal ini memungkinkan penilaian proposal dilakukan secara obyektif, netral, dan adil berdasarkan ranking. Kami berharap, program ini seterusnya dapat berjalan secara transparan dan akuntabel," ujarnya.
Sementara itu, dari pihak Kemendikbud sudah menargetkan puluhan ribu guru yang akan mengikuti pelatihan dari Program Organisasi Penggerak (POP).
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbud, Iwan Syahril mengungkapkan kalau pihaknya memiliki target POP dapat berdampak baik untuk guru ataupun kepala sekolah.
"Target awal 50.000 guru dan kepala sekolah. Ketika dikawal semoga bisa terjadi efek lebih baik di ekosistem kita," pungkasnya.
Baca Juga: Kemendikbud Evaluasi Hasil Proposal POP
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?