Suara.com - Sejumlah massa pekerja sektor hiburan seperti terapis pijat hingga pekerja diskotek sudah membubarkan diri usai berunjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/7/2020). Mereka bubar setelah ditemui perwakilan Pemprov DKI.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, massa membubarkan diri sejak pukul 11.21 WIB. Arus lalu lintas tampak mulai berangsur lancar usai sempat tersendat akibat aksi tersebut.
Sementara itu, perwakilan dari pendemo yang sempat melakukan audiensi bersama Pemprov DKI yakni Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija), Hana Suryani mengatakan, pihaknya tadi ditemui oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
"Tadi kami diterima oleh kepala kesbangpol (kesatuan bangsa dan politik), dari perwakilan dinas pariwisata, perwakilan TGUPP, dan perwakilan biro ekonomi umum," kata Hana di lokasi.
Menurutnya, ia dan pihaknya melakukan diskusi menyampaikan keluh kesah para pekerja di sektor usaha hiburan yang mati kutu selama ditutup di masa PSBB. Mereka juga mempertanyakan mengapa sektor hiburan malam hingga kini belum juga dibuka.
"Kita liat sektor lain yang dibuka apa itu tidak menimbulkan klaster, selama ada manusia itu kemungkinan akan menimbulkan. Klaster penularan, jadi tolong jangan diskriminasi, kami belum dibuka aja tuduhan udah banyak. Aduh kalau dibuka hiburan bakal gini bakal gitu. Itu tuduhan, stigma, enggak boleh," katanya.
Lebih lanjut, Hana menuntut segera Pemprov DKI Jakarta memberikan kepastian kapan sektor usaha hiburan malam akan dibuka. Ia memberikan waktu satu minggu dari sekarang.
"Saya minta minggu ini paling tidak ada kepastian untuk dibuka hiburan malam. Kalau tidak akan ada aksi gelombang ke dua," katanya menambahkan.
Baca Juga: Terapis Pijat dan Pemandu Karaoke Geruduk Balai Kota DKI
Tag
Berita Terkait
-
Terapis Pijat dan Pemandu Karaoke Geruduk Balai Kota DKI
-
Keluhan LC Karaoke ke Anies: Anak Kami di Rumah Perlu Jajan Pak
-
Ada Demo Terapis Pijat di Balkot DKI, Tak Ada Rekayasa Lalin
-
Digeruduk Terapis Pijat hingga Pekerja Diskotek: Pak Anies, Kami Lapar!
-
Protes Anies, Terapis Pijat hingga Pekerja Diskotek Menyemut di Balai Kota
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan