Suara.com - Vaksin Covid-19 buatan China kini memasuki tahap pengujian terakhir pada Selasa (21/7/2020). Tes pamungkas sebelum disetujui pemerintah itu berlangsung di Brasil.
Menyadur Channel News Asia (CNA), Rabu (22/7/2020), vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi swasta China, Sinovac itu adalah vaksin ketiga di dunia yang memasuki uji klinis Fase 3.
Uji klinis Fase 3 merupakan tahap pengujian sekala besar pada manusia. Ini merupakan langkah terakhir sebelum pemerintah menyetujui pengunaannya secara luas.
"Kami hidup di masa yang unik dan bersejarah, dan itulah sebabnya saya ingin menjadi bagian dari uji coba ini," kata dokter berusia 27 tahun yang menerima dosis pertama di Rumah Sakit Klinis Sao Paulo.
Sekitar 9.000 petugas kesehatan di enam negara bagian Brasil akan menerima vaksin Covid-19 buatan China, yang dikenal sebagai CoronaVac.
Mereka akan menerima dua dosis selama tiga bulan ke depan dalam penelitian ini.
Gubernur Sao Paulo, Joao Doria pada Senin (20/7/2020) beharap hasil dari uji klinis Fase 3 ini bisa diketahui tiga bulan ke depan.
Sinovac diketahui bermitra dengan pusat penelitian kesehatan masyarakat Brasil, Butantan Institute, dalam uji coba ini.
Jika vaksin terbukti aman dan efektif, Butantan Institute memiliki hak untuk menghasilkan 120 juta dosis di bawah kesepakatan, menurut pejabat.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Siap Digunakan Akhir 2020? Ini Jawaban Peneliti Oxford
Brasil kekinian merupakan negara kedua yang paling terdampak pandemi virus Corona, setelah Amerika Serikat.
Merujuk data Worldometers.info, negara yang dipimpin Presiden Jair Bolsonaro itu telah mencatatkan 2,1 juta kasus infeksi di mana angka kematian menembus 81 ribu orang.
Berita Terkait
-
Hasil Uji Coba Menjanjikan, Vaksin Covid-19 Diprediksi Tersedia Desember
-
Tambah 41.008 Kasus, Brasil Jadi Prioritas Pembelian Calon Vaksin Covid-19
-
AS Masukan 11 Perusahaan China Dalam Daftar Hitam Terkait Isu Uighur
-
Oxford Belum Pede Vaksin Covid-19 Bisa Digunakan Akhir 2020
-
Beijing Murka, China Ancam Serang Balik Inggris
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?