Suara.com - Polda Kepulauan Riau (Kepri) mengungkap kasus penggelapan uang bermodus investasi yang dilakukan seorang kasir money changer di kawasan Nagoya, Batam.
Tersangka berinisial K alias V. Ia ditangkap pada 13 Juli lalu di sebuah rumah kos di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Penangkapan K berdasarkan laporan para korban yang merasa ditipu dengan nilai yang tak tanggung-tanggung, yakni Rp 12,9 miliar.
Menurut Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Kepri AKBP Priyo Prayitno, aksi tipu-tipu bermodus investasi ilegal itu dilakukan K saat bekerja sebagai kasir money changer.
"Ketika perbuatannya sudah mulai dicurigai oleh korban-korbannya, V alias K ini melarikan diri dan meninggalkan Kota Batam," ujar Priyo saat menggelar release di Polda Kepri, Rabu (22/7/2020).
"Ia juga menjual rumahnya yang berada di Batam. Sehingga tidak bisa dihubungi lagi serta tidak diketahui lagi keberadaannya," lanjutnya dikutip dari Batamnews—jaringan Suara.com—Kamis (23/7/2020).
Dari pelacakan polisi, K terdeteksi di Manado. Usai ditangkap, dia sempat diperiksa di polres setempat sebelum akhirnya diboyong ke Batam pada 18 Juli 2020.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka, diperoleh keterangan bahwa ada kurang lebih 11 orang yang menjadi korban.
Salah satunya Warga Negara Malaysia yang telah menjadi korban investasi bodong atau fiktif tersebut.
Baca Juga: Tak Percaya Keponakannya Diduga Pelaku Begal Motor, Zainab: Anaknya Penurut
"Selama menjalankan aksinya, tersangka berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp 12 miliar lebih," ungkap Priyo.
Tag
Berita Terkait
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
KPK Serahkan Rp883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Marak Penipuan Online, Trading Kripto Kini Makin Ketat lewat Verifikasi Wajah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO