Suara.com - Seorang pria berjalan 80 km untuk mencapai rumahnya setelah dibebaskan dari penjara, karena tidak ada angkutan umum yang beroperasi akibat lockdown.
Menyadur Gulf News, Kamis (23/7/2020), Parmeshwar Oran, seorang penduduk distrik Latehar di Jharkhand, ditangkap tahun lalu karena kasus kepemilikan bahan peledak. Dia dijebloskan ke penjara Hazaribagh, sekitar 80 km dari desanya di Latehar.
Ketika ia dibebaskan dengan jaminan pada hari Minggu, otoritas penjara menolak memberikannya kendaraan karena sebagian besar layanan bus masih ditangguhkan karena lockdown. Ia juga tidak memiliki uang samasekali.
"Saya tidak punya satu sen di saku saya untuk membeli bantuan apa pun di jalan. Saya juga tidak memiliki nomor kontak anggota keluarga sehingga saya tidak dapat meminta bantuan," ujar Oran dikutip dari Gulf News.
"Saya mengajukan permohonan kuat kepada otoritas penjara untuk memberikan saya bantuan tetapi mereka tidak menunjukkan belas kasihan kepada saya," sambung Oran.
Tidak punya pilihan lain, akhirnya dia memutuskan untuk berjalan kaki selama dua hari untuk mencapai rumahnya.
Oran mengatakan selama perjalanan pulang penduduk desa memberikan bantuan berupa makanan dan air minum.
"Tetapi sangat sedikit orang yang membantu karena takut akan virus corona." ujarnya.
Pengacaranya, Sunil Kumar, mengatakan Oran ditangkap sehubungan dengan dugaan keterlibatannya dalam kegiatan Maois.
Baca Juga: Dokter Lalai, Pasien Covid-19 Sudah Meninggal 2 Jam di Kamar Mandi RS
Pada 9 Juli, pengadilan setempat di Jharkhand memberinya jaminan tetapi ia dibebaskan dari penjara 10 hari kemudian. "Administrasi penjara tidak menunjukkan belas kasihan atas kondisinya," kata pengacara itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono
-
Sapu Bersih Kabinet Jokowi? Presiden Prabowo Diprediksi Gergaji Menteri Titipan Oktober Ini