Suara.com - Stasiun televisi TVRI membagikan ucapan selamat Hari Anak Nasional dengan gambar animasi dua anak berpakaian muslim. Ucapan tersebut langsung mendapatkan kritik keras dari publik lantaran tidak mencerminkan kebudayaan Indonesia.
Stasiun televisi plat merah itu mengunggah ucapan melalui akun Twitter resmi @TVRINasional. Dalam cuitan tersebut, TVRI mengunggah sebuah foto berisi ucapan peringatan Hari Anak Nasional.
"Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2020, anak terlindungi Indonesia maju," demikian tulisan dalam foto tersebut seperti dikutip Suara.com, Kamis (23/7/2020).
Dalam foto tersebut ada animasi dua anak perempuan dan laki-laki. Anak laki-laki mengenakan baju koko berwarna putih lengkap dengan kopiah berwarna merah, sementara anak perempuan mengenakan baju berwarna putih dengan kerudung berwarna merah menutupi bagian dada.
Cuitan tersebut langsung dibanjiri kritik keras dari publik. Pasalnya, animasi anak muslim dalam foto tersebut tidak mencerminkan kebudayaan Indonesia yang beragam.
Banyak warganet yang meminta animasi anak muslim diganti dengan animasi anak mengenakan pakaian adat nusantara sebagai representasi anak Indonesia.
Tak sedikit pula warganet yang mengecam TVRI lantaran tak semua anak Indonesia beragama Islam. Di Indonesia ada enam agama yang telah diakui dan para penganutnya tersebar di penjuru Tanah Air.
"Kalau ini hari anak muslim nasional. Hari anak nasional itu mewakili seluruh agama di Indonesia, bukan satu agama saja. Jangan paranoid dan phobia dengan agama yang lain min," kata @salmabrecht.
"Min nggak mau kasih ucapan selamay untuk anak-anak saya juga? Anak saya Kristen, poster Anda tidak mewakili anak saya dan anak-anak lainnya yang berbeda agama dan budaya," ujar @ucip.
Baca Juga: Rayakan Hari Anak Nasional 2020, LPKA Blitar Buat Lomba Meriah Bagi ABH
"Ganti itu poster selamat hari anak nasional! Anak Indonesia dari Sabang sampai merauke! Buat tampilan jangan hanya untuk kelompok/golongan tertentu! Ini media slogannya pemersatu bangsa tapi faktanya malah mengabaikan ciri khas Nusantara dan kebhinekaan!" ungkap @manurung1d.
"Maaf min, tempat di gambar masih cukup untuk menambahkan 2 anak lagi agar benar-benar anak nasional terwakili. Kalau begini tadi saya kira ucapan selamat Idul Adha. You know what I mean ya," ucap @kimochiiii_.
"Maaf min sepertinya pemilihan desainanaknya kurang tepat ya, kurang ymym mewakili keragaman kita," tutur @sintamelya7.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
Terkini
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Demo Mahasiswa karena Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara?
-
Usut Kasus Korupsi CSR BI dan OJK, KPK Panggil Analis Senior Pratomo Anindito
-
Nasib Mercy BJ Habibie usai Disita KPK dari Ridwan Kamil: Bakal Dilelang, Ini Skemanya!
-
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api, Mobil Tertabrak Kereta Api Ranggajati di Probolinggo
-
Apa Jabatan Sri Mulyani di Bank Dunia? Kini Dicopot Presiden Prabowo dari Menteri Keuangan
-
Gelar Doa Bersama Lintas Agama, Pemkab Mojokerto Teguhkan Komitmen Jaga Kondusifitas Daerah
-
CEK FAKTA: Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri, Benarkah Asli?
-
Respons Prabowo soal Tuntutan 17+8 : Tim Investigasi Independen OK, tapi Penarikan TNI...?
-
Menkeu Purbaya Sebut Tuntutan 17+8 Berasal dari Rakyat yang Hidupnya Kekurangan
-
Belum Ada Keputusan soal Pengurangan Tunjangan Perumahan, DPRD DKI: Nggak Mungkin Buru-buru