Suara.com - Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI/Polri (GM FKPPI) mendukung penuh rancangan Undang-undang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Pernyataan tersebut disampaikan pengurus pusat GM FKPPI saat beraudiensi dengan BPIP terkait Pancasila dan RUU BPIP pada Kamis (23/7/2020) yang dihadiri Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Wakil BPIP Haryono dan Sestama BPIP Karjono. Sementara, dari pengurus pusat GM FKPPI dipimpin Waketum Ir R Agoes Soerjanto dan Sekjen GM FKPPI Ari Garyanida bersama jajaran pengurus lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan beberapa pointer kehadirannya di BPIP sebagai bentuk dukungan GM FKPPI sebagai OKP terkait kebijakan pemerintah dalam mengokohkan kembali implementasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Agoes menambahkan, pembinaan mental ideologi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab segenap komponen bangsa.
"Karenanya, kita mendukung upaya pemerintah untuk memberikan payung hukum yang kokoh dalam upaya pemantapan idiologi melalui pengusulan RUU BPIP yang telah diajukan ke DPR pada 16 Juli lalu," kata Agoes melalui rilis yang diterima Suara.com pada Kamis (23/7/2020).
GM FKPPI mendukung penuh draft RUU BPIP untuk segera dibahas bersama, setelah terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada semua elemen bangsa memberi masukan. Hal itu agar RUU BPIP dapat menjadi UU BPIP yang bukan hanya memenuhi azas legalitas tapi juga untuk memenuhi azas legitimasi dari masyarakat.
"Kami bersyukur dapat pencerahan dari BPIP bahwa tugas dan tanggung jawab pemantapan dan pembinaan mental ideologi bangsa tidak boleh terhenti oleh pergantian setiapnera kekuasaan pemerintah, Presiden boleh selalu ganti, tapi tanggung jawab pembinaan Pancasila harus dilestarikan sepanjang masa," katanya.
Sekjen PP GM FKPPI Ari Garyanida menegaskan jati diri kader-kader GM FKPPI telah dididik dengan jiwa korsa untuk selalu setia dalam mengawal ideologi bangsa sampai kapanpun.
"Kita jadi sangat paham bahwa BPIP melalui Perpres Nomor 7 tahun 2018 tugas utamanya melindungi NKRI dari ancaman ideologi komunis, liberalisme/kapitalisme dan radikalisme/ekstrimisme keagamaan," paparnya.
Baca Juga: Jokowi Bubarkan 18 Lembaga, Wakil Ketua MPR Singgung soal Pembubaran BPIP
Sementara itu, Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran PP GM FKPPI mewakili unsur kepemudaan.
"Terima kasih PP GM FKPPI memberikan support kepada BPIP, utamanya dalam turut membumikan Pancasila, melalui pengokohan lembaga BPIP" ujarnya.
Yudian menambahkan BPIP akan terbuka kepada semua pihak untuk bekerjasama dalam program pembinaan mental ideologi bangsa berdasarkan Pancasila, sebagai organisasi kader, GM FKPPI memiliki program pembinaan berjenjang mulai tingkat cabang, daerah dan pusat, ini perlu ditindaklanjuti," tuturnya.
Sedangkan Wakil Kepala BPIP, Haryono sangat gembira menyambut GM FKPPI, Haryono menilai GM FKPPI adalah organisasi Pancasilais Sejati.
"Pancasilais sejati itu kan salah satu contohnya ibaratnya kalau ada saudaranya yang sedang susah, dia datang untuk memberikan semangat, bukan sebaliknya datang hanya saat senang saja," kata Guru Besar asal Malang ini.
Haryono menyadari saat ini ada pandangan berbeda tentang keberadaan BPIP, karena itu pihaknya sangat menyambut baik kedatangan GM FKPPI untuk mendapatkan penjelasan secara terbuka tentang BPIP, juga RUU BPIP.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional