Suara.com - Sebuah pesawat dari Qantas Airlines membuat satu rute penerbangan dengan membentuk gambar kanguru sebagai bentuk perpisahan.
Menyadur CNN, Minggu (26/7/2020), pesawat Boeing 747 terakhir dari maskapai Qantas Airlines membuat sebuah aksi menarik dengan membentuk rute penerbangan bergambar kanguru setelah mengudara lebih dari 50 tahun.
Pesawat tersebut meninggalkan Australia untuk terakhir kalinya pada hari Rabu dan meninggalkan pesan khusus untuk semua orang dengan membentuk gambar kanguru yang juga sebagai ikon maskapai.
Penerbangan dengan nomor QF7474 terbang membentuk logo Qantas di langit setelah lepas landas dari Bandara Sydney yang akan menuju Amerika Serikat.
"Pesawat ini jauh di depan waktu dan masih sangat mampu," kata CEO Qantas Group, Alan Joyce dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNN.
"Para insinyur dan awak kabin senang bekerja untuk mereka dan pilot suka menerbangkannya. Begitu juga para penumpang. Mereka sudah mendapat tempat yang sangat istimewa dalam sejarah penerbangan dan saya tahu mereka akan sangat dirindukan oleh banyak orang, termasuk saya." jelas Joyce.
Menurut Joyce, pesawat Boeing 747 akan digantikan oleh pesawat yang lebih hemat bahan bakar dengan jangkauan yang lebih jauh, seperti 787 Dreamliner dan Airbus A350.
Industri perjalanan mengalami kerugian besar oleh Covid-19 karena sebagian negara menerapkan kebijakan lockdown yang membuat akses perjalanan sangat terbatas.
Perpisahan
Baca Juga: Corona Masih Merajalela, Penduduk Melbourne Kini Wajib Pakai Masker
Orang-orang berkumpul di Bandara Sydney untuk mengucapkan selamat tinggal pada pesawat Boeing 747, yang menerima water salute sebelum lepas landas. Pesawat itu akan dibawa menuju Los Angeles sebelum disimpan di boneyard di Gurun Mojave, menurut rilis pers Qantas.
Joyce mengatakan sulit untuk melebih-lebihkan dampak 747 bagi negara seperti Australia. Ukuran pesawat besar membantu menurunkan harga tiket pesawat untuk negara yang jauh seperti Australia.
Pilot yang bertugas untuk menerbangkan pesawat tersebut adalah Kapten Sharelle Quinn, kapten wanita pertama maskapai Qantas Airlines.
"Saya sudah menerbangkan pesawat ini selama 36 tahun dan itu merupakan hak istimewa mutlak," kata Quinn dalam siaran pers.
Quinn mengatakan 747 telah membawa lebih dari 250 juta penumpang Qantas Airlines, termasuk sejumlah misi penyelamatan selama 50 tahun terakhir.
Pesawat tersebut membuat rekor pada tahun 1975 ketika membawa pulang 674 penumpang dari Darwin setelah Topan Tracy. Ia juga membawa persediaan medis dan wisatawan pulang dari Maladewa dan Sri Lanka setelah tsunami besar pada Desember 2004.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan