Suara.com - Harga emas hari ini, Kamis (30/7/2020) tidak mengalami kenaikan dari hari kemarin Rabu (29/7/2020). Harga emas antam masih cukup stabil di angka Rp 1.030.000.
Jika dilihat grafik sejak Januari, harga emas hari ini jadi harga tertinggi. Sempat berada di angka terendah Rp 779.000, harga emas hari ini naik sebanyak Rp 251.000 menjadi Rp 1.030.000, sudah menyentuh angka satu juta untuk per gramnya.
Melansir dari laman Pegadaian emas cetakan Antam dihargai Rp 551.000 untuk ukuran 0,5 gram. Jika menggunakan satuan ukuran yang sama, harga yang dipatok untuk emas cetakan Antam Retro adalah Rp 508.000, emas cetakan Antam Batik Rp 607.000, dan emas cetakan UBS Rp 540.000.
Emas cetakan Antam dengan ukuran 1,0 gram dibanderol harga Rp 1.030.000. Sedangkan emas cetakan Antam Retro dihargai Rp 999.000. Begitu juga dengan emas cetakan UBS yang tidak terlalu jauh perbedaannya, yakni Rp 1.021.000. Ketiganya jauh lebih murah dibandingkan emas cetakan Antam Batik yang mencapai harga Rp 1.168.000.
Melansir dari situs Logam Mulia, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan penjualan emas (buyback). Selama kemasan masih ada dan tidak rusak, 1 gramnya akan dikenai harga Rp 910.000.
Seluruh pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non NPWP. Hal ini sesuai dengan PMK No.34/PMK.10/2017. Jadi, setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22.
Logam Mulia menyediakan emas batangan Antam dari pecahan terkecil 0,5 gram sampai pecahan terbesar yakni 1000 gram.
Emas batangan 0,5 gram Rp 536.500
Emas batangan 1 gram Rp 1.013.000
Emas batangan 2 gram Rp 1.966.000
Emas batangan 3 gram Rp 2.924.000
Emas batangan 5 gram Rp 4.845.000
Emas batangan 10 gram Rp 9.625.000
Emas batangan 25 gram Rp 23.937.000
Emas batangan 50 gram Rp 47.795.000
Emas batangan 100 gram Rp 95.512.000
Emas batangan 250 gram Rp 238.515.000
Emas batangan 500 gram Rp 476.820.000
Emas batangan 1000 gram Rp 953.600.000
Itulah harga emas hari ini Kamis 30 Juli 2020.
Baca Juga: Harganya Terus Melonjak, Waktu yang Tepat Gadai Emas?
Berita Terkait
-
Emas Antam Terpeleset Jatuh Jelang Akhir Pekan, Cek Rincian Harganya
-
Harga Emas Hari Ini Naik! Logam Mulia di Pegadaian Mulai Tarik Minat Pembeli
-
Syarat dan Cara Mengikuti Lelang di Pegadaian, Waktunya Berburu Barang Berharga Murah
-
Syarat dan Cara Pengajuan KUR Syariah di Pegadaian
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional