Suara.com - Seorang wanita di Belgia tiba-tiba menunjukkan gelagat aneh seperti terus berdecak dan berkokok di halaman belakang rumahnya. Menyadur Daily Mail pada Kamis (30/07/2020), wanita ini diduga depresi karena baru saja kehilangan orang yang ia cintai.
Sikap aneh wanita ini pertama kali diungkap adiknya. Ia merasa curiga karena kakaknya bersikap seperti ayam. Ia berkokok, berdecak bahkan mengais-ngais tanah.
Sang adik langsung membawa kakaknya ke rumah sakit untuk diperiksa. Pada dokter, wanita ini berkata bahwa ia adalah seekor ayam. Ia juga menunjukkan kakinya sambil berkata ada sensasi baru di area tersebut.
Kemudian, wanita yang memiliki pekerjaan tetap di apotek ini kejang dan ia kembali pulih setelahnya.
Perlahan ingatannya kembali dan ia memiliki sedikit gambaran tentang sikapnya yang meniru seekor ayam. Keluarganya lantas menceritakan apa yang terjadi dan ia merasa malu.
Menyadur The Guardian, kejadian yang dialami wanita ini disebut dengan zoanthropy, di mana seseorang percaya bahwa mereka adalah hewan.
Dalam jurnal medis Tijdschrift voor Psychiatrie yang diterbitkan peneliti dari universitas KU Leuven di kota Flemish, kasus seperti itu terjadi karena pasien kesulitan menjelaskan masalah mereka.
Hanya ada 56 kasus yang tercatat dalam literatur medis yang terjadi antara tahun 1850 hingga 2012.
Pasien-pasien itu percaya bahwa mereka adalah anjing, singa, harimau, hyena, hiu, buaya, katak, termasuk keluarga sapi, kucing, angsa, badak, kelinci, kuda, ular, burung, babi hutan, dan lebah.
Baca Juga: Lika-liku Denny Sumargo, Pernah Beternak Ayam Sebelum Jadi Artis
Penelitian menghubungkan kondisi ini secara umum dengan gangguan kejiwaan yang mendasarinya seperti skizofrenia, depresi psikotik dan gangguan mood bipolar.
"Khayalan ini dapat terjadi dengan gangguan kejiwaan yang mendasarinya, tetapi bisa juga sekunder akibat gangguan struktural atau fungsional otak," tulis mereka dalam makalah.
Gejala zoanthropy biasanya berkisar dari satu jam hingga beberapa dekade. Delusi dikatakan lebih umum di daerah pedesaan dan non-industri.
"Zoanthropy klinis, atau keyakinan telah berubah menjadi binatang, adalah khayalan yang langka. Ada pandangan berbeda tentang patogenesis."
Ketika ada perubahan pada sensasi pada anggota tubuh pasien, psikiater biasanya akan merekomendasikan pencitraan otak dan pemindaian EEG.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Sebut Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan di Reruntuhan Musala Al Khoziny, Tim SAR Beralih ke Alat Berat
-
Revisi UU BUMN, KPK Tegaskan: Direksi dan Dewan Pengawas Wajib Lapor LHKPN
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Cek Daftar Lengkap Kereta Jarak Jauh yang Berhenti di Stasiun Jatinegara Selama HUT ke-80 TNI
-
Santai, Menkum Tak Masalah SK PPP Kubu Mardiono Digugat Kubu Supratmanto, Mengapa?
-
Jenderal Bintang 2 Pengawal Pasukan Perdamaian, Ini Sosok Mayjen TNI Taufik Budi Santoso
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
-
Khawatir Kekuatan Disalahgunakan? Pesan Prabowo ke TNI: Jangan Khianati Bangsa dan Rakyat!
-
Dana Hibah Jatim Jadi Bancakan Berjemaah, Proyek Rakyat Cuma Kebagian Ampas
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara