Suara.com - Pada momen Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah/2020 M ini, biasanya masyarakat mendapatkan daging kurban. Baik itu daging sapi maupun kambing.
Tetapi, selama ini biasanya daging kurban yang didapat pada Hari Raya Kurban, rata-rata hanya diolah menjadi hidangan seperti sate dan rendang.
Bagi Anda yang bosan mengonsumsi sate maupun rendang dari daging sapi kurban, bisa mencoba membuat salah satu olahan daging khas Palembang yang kerap disajikan saat Hari Raya Idul Adha.
Yap, salah satu kuliner khas di kota yang terkenal dengan ikon Jembatan Ampera ini bernama Malbi Khas Palembang.
Ketika mulut mulai mengunyah daging malbi itu, akan bisa menikmati rasa manis yang begitu pas ditambah resapan bumbunya. Rasa malbi daging ini pastinya dijamin bakal nendang lho.
“Biasanya itu (malbi daging) dikonsumsi pakai nasi minyak kalau di sini (Palembang). Namun, di moment Idul Adha, salah satu kuliner ini dijadikan pendamping ketupat,” kata pelaku usaha kuliner Malbi Palembang, Muhammad Yunus Obay, saat dihubungi pada Jumat (31/7/2020).
Pria berusia 40 tahun ini menjelaskan pembuatannya olahan daging satu ini memang membutuhkan ketelatenan. Mengingat proses untuk memasaknya memakan waktu kurang lebih empat jam.
“Harus telaten memasak ini (daging malbi). Kenapa sampai berjam-jama, ya karena supaya bumbunya betul-betul meresap ke dalam daging,” ucap Obay yang meneruskan racikan resep turun-temurun keluarganya.
Dengan racikan resep yang dimiliki, dijamin akan membuat daging malbi sangat nikmat di mulut. Diakuinya, malbi daging masakannya juga kini banyak digemari pelancong, khususnya pecinta kuliner yang datang ke Kota Pempek ini.
Baca Juga: 6 Makanan Khas Nusantara Saat Idul Adha, Salah Satunya Rabeg Khas Banten
Kini, malbi produk yang dibuat ayah tiga anak tersebut diberi nama yakni Malbiqu Palembang bentuk kemasan agar mudah dikonsumsi kapan saja.
Dalam sehari, ia sanggup memproduksi paling banyak 20 kilogram daging malbi. Sejauh ini sudah ada tiga jenis paket yang dirinya produksi.
“Macam-macam paketnya. Ada paket Rp 85 ribu dengan isi 250 gram daging malbi, lalu isi 500 gram seharga Rp 155 ribu dan paket satu kilogram harganya Rp 300 ribu. Kalau yang order (pesan Malbiqu), selain dari Palembang ada juga dari luar provinsi, seperti Makassar,” tutur dia.
Jika Anda ingin mencoba membuat malbi sendiri, Obay pun memberikan resep dan tips khusus melalui Suara.com. Berikut bahan dan cara untuk membuat malbi daging khas Palembang yang lezat nan nikmat.
Bahan utama:
- Daging sapi (kalau ingin lebih nikmat daging sapi sirloin),
- Santan, dan
- Kecap manis
Bumbu tumis:
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana