Suara.com - Sedikitnya 10 orang di India tewas usai meminum hand sanitizer untuk mabuk lantaran tak memiliki persediaan minuman keras.
Menyadur BBC, Sabtu (1/8/2020), insiden ini terjadi di negara bagian Andhra Pradesh di mana pemerintahnya tengah melarang penjualan minuman beralkolhol untuk menekan sebaran virus corona.
Kepala polisi setempat Siddharth Kaushal mengatakan 10 tersebut mencampur hand sanitizer dengan air dan minuman bersoda.
Para warga desa Kurichedu ini kemudian meninggal dunia sekitar 10 hari setelah menenggak campuran tersebut.
"Beberapa orang yang sangat kecanduan telah mengonsumsi cairan pembersih tangan untuk mabuk," ujat Kaushal.
Hal ini terjadi karena stok minuman keras tak tersedia selama lockdown, sedangkan hand sanitizer mudah ditemukan.
"Kami sedang menyelidiki apakah sanitizer itu memiliki kandungan racun lain," ujar Kaushal.
Kaushal menambahkan pihaknya telah mengirim sampel sairan hand sanitizer itu untuk dianalisis di labotarium.
Pemerintah fedral India telah membuka kembali sebagian besar bisnis guna mencegah semakin terpuruknya ekonomi akibat krisis pandemi virus corona.
Baca Juga: Dibentak karena Malas Belajar, Mahasiswa Tembak Diri Sendiri hingga Tewas
Kendati demikian, banyak negara bagian yang terus memberlakukan lockdown merespon kemunculan klaster-klaster virus corona baru.
Andhra Pradesh melihat kasus-kasus virus corona yang muncul telah meningkat sembilan kali lipat selama Juni lalu.
Sementara, India mencatatkan lebih dari 55 ribu kasus Covid-19 baru secara nasional selama 24 jam terakhir. Adapun korban tewas naik 779 menjadikan total kematian 35.700 per Jumat (31/7).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
KPK Periksa Biro Travel Haji di Yogyakarta, Dalami Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag
-
Rocky Gerung Kritik Lembaga Survei: Yang Harus Dievaluasi Bukan Presiden, Tapi Metodologinya!
-
KPK Dalami Penganggaran dan Pengadaan Asam Formiat dalam Kasus Korupsi Pengolahan Karet Kementan
-
Jabodetabek Darurat Lingkungan, Menteri LH: Semua Sungai Tercemar!
-
Fadli Zon Umumkan Buku Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Rilis Tanggal 14 Desember!
-
Murid SMP Kena Bully Gegara Salah Kirim Stiker, Menteri PPPA Soroti Kondisi Korban
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar