Suara.com - Polisi India telah menangkap lebih dari 24 tukang minuman keras (miras) oplosan di negara bagian Punjab utara.
Menyadur Arab News, Minggu (2/8/2020), mereka ditangkap atas tuduhan menjual miras abal-abal yang menyebabkan setidaknya 69 nyawa warga desa melayang.
Enam petugas polisi dan tujuh pejabat lainnya telah diskors dalam insiden itu lantaran dianggap gagal mencegah penjualan minuman keras oplosan.
Petugas Polisi, Roshan Lal, mengatakan pada hari Sabtu (1/8/2020), bahwa 69 orang meninggal, meskipun laporan media lokal menyebutkan angka 86.
Kepala polisi untuk negara bagian Punjab, Dinkar Gupta, mengatakan lima kematian pertama dilaporkan pada Rabu malam di dua desa di distrik Amritsar.
Selama tiga setelahnya, rangkaian kematian akibat miras oplosan terus berlanjut di mana 48 kemaitan lainnya kembali dilaporkan di Amritsar dan dua dsitrik lain, Tarn Taran dan Batala.
Gupta mengatakan, 25 tersangka telah memasok alkohol yang tercemar ke restoran-restoran pinggir jalan, tempat barang tersebut diperjual belikan kepada para pelancong dan penduduk desa.
Arab News melaporkan bahwa kasus kematian akibat miras oplosan bukan barang baru di India.
Orang-orang yang tak memiliki banyak uang, memutuskan untuk membeli miras ilegal yang harganya jauh lebih murah. Miras abal-abal itu kerap dibubuhi metanol demi memberi efek memabukan yang lebih keras.
Baca Juga: Dibentak karena Malas Belajar, Mahasiswa Tembak Diri Sendiri hingga Tewas
Pada 2019, setidaknya 133 orang tewas setelah minum minuman keras tercemar dalam dua insiden terpisah di negara bagian Assam di India timur laut.
Para korban sebagian besar adalah pekerja perkebunan teh. Pada tahun yang sama, 80 orang lainnya meninggal karena minuman keras tercemar di negara bagian Uttar Pradesh utara.
Berita Terkait
-
Bunuh Ratusan Orang, Dokter Keji Ditangkap Lagi Setelah Bebas dari Penjara
-
Petugas Lab Lecehkan Pasien Corona, Modus Tes Swab dari Vagina
-
Siap World Premiere, Hidung Harimau Jadi Ciri Khas Kia Sonet
-
Tenggak Hand Sanitizer karena Tak Punya Miras, 10 Orang Tewas
-
Demi Momen Idul Adha, Dua Bocah asal Dubai harus Terbang selama 46 Jam
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Bagaimana Sistem Agroforestri Menghidupkan Kembali Lahan Bekas Tambang di Malang?
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Polda Ungkap Alasan Prosesnya Lama!
-
Elon Musk Mau Blokir Matahari untuk Atasi Krisis Iklim: Solusi Jenius atau Ide Nyeleneh?
-
Sita 723 Bukti Termasuk Ijazah Jokowi, Kapolda Metro Sebut Analisis Roy Suryo dkk Menyesatkan Publik
-
Fakta Baru Kasus Terapis Anak Tewas di Pasar Minggu, Korban Pakai Identitas Kakaknya buat Kerja
-
Resmi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo dkk Dijerat Pasal Ini!
-
Roy Suryo dkk Resmi Tersangka, Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Dibagi 2 Klaster, Mengapa?
-
Parah! Jika JK Saja Jadi Korban, Bagaimana Rakyat Kecil? DPR Soroti Mafia Tanah di Kasus Jusuf Kalla
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Jokowi, Termasuk Roy Suryo dan dr. Tifa
-
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau, CCTV Disita!